Adel paham dengan keadaan Abun yang sekarang sedang berperan penting di dalam film Mariposa 2 dan itu memang dengan Dania.
Adel sadar akan posisinya. Selama ini mereaka hanya sahabat biasa yang selalu bercanda dengan kata-kata manis. Namun, Adel mengingakan lebih dari itu. Adel ingin tahu bagaimana perasaan Abun. Akankah sama dengan rasanya?
Adel membuka pintunya.
"Calon mama gak ada?" tanya Abun.
"Gak ada."
"Mama gak pulang semalam," jawabnya.
"Kalo calom Mami?" tanyanya.
"Mami ada di rumah sama suaminya."
"Mau ke sana?"
Adel menggeleng. "Gak mau."
"Mau nagih seseorang yang udah ngejanjiin mau beliin es krim," godanya.
"Iya ayok," ajak Abun.
"Gak kepaksa kan?" tanya Adel.
"Kalo gue bilang kepaksa nanti calon istri marah," ucapnya.
Adel tersenyum.
"Sekarang atau kapan?" tanya Adel.
"Maunya kapan?"
"Nanti aja nunggu putri malu di belakang rumah gak ngantup tiap di sentuh orang," jawabnya.
"Kapan itu terjadi?"
"Dimana-mana putri malu akan mengantup jika di sentuh," ucapnya.
"Ya udah ayok sekarang."
"Es krimnya lima tingkat beda rasa, boleh?" tanya Adel.
"Boleh."
"Lo bawa uang banyak kan?" tanya Abun bercanda.
"Lo coba ngibarin bendera perang?" tanya Adel menantang.
"Enggak deh Del," tolaknya.
¶¶¶
Setelah sampai di taman dan memesan es krim. Abun dan Adel tak lupa mengabadikan momen mereka berdua. Mereka sepakat untuk tidak mengpublik apapun tentang keduanya. Kerena disisi lain Abun sedang menikmati pesannya sebagai Rian untuk kedua kalianya.
Ting!
Jangan kebanyakan makan es krimnya.
Lo harus ingat itu!
Adel kembali memutup ponselnya dan menikmati es krimnya.
"Siapa?"
"Kak Vani," bohongnya cepat.
"Lo gak bales?" tanya Abun.
"Emang boleh?" tanya Adel.
"Kan bukan cowok."
"Kalo cowok?" tanyanya menantang.
"Ya gue cemburu. Ahh ciah!" suraknya heboh sendiri.
Adel tertawa pelan.
Lo harus siap ya Lan.
Kayaknya udah mulai aneh deh.
Ting!
Please jangan sekarang.
Adel kembali membalasnya.
Oke. Jangan lupa dokumentasi.
Adel menutupnya dan benar-benar ingin menghentikan percakapan anehnya dwngan Arlan.
Ting!
Asal apa yang gue minta. Lo kasih
Adel tersenyum dan menggeleng. Ia memilih untuk tak menjawab karena itu akan menjadi topik yang berkepanjangan.
"Udah chatannya?" tanya Abun.
"Kan kak Vani. Bukan cowok," jawabnya.
"Bahas apa?"
"Mariposa 2," jawabnya asal.