Matahari telah tenggelam, malam di rumah terasa lebih ramai karena kehadiran tante Selena yang pada akhirnya akan tinggal bersama aku dan ibu mulai hari ini. Ibu tengah sibuk di dapur mempersiapkan makan malam pertama kami bertiga, beberapa hari kebelakangan ini ibu menjadi lebih giat belajar memasak, setiap harinya pun masakan ibu terasa jauh lebih baik, lezat tentunya. Tentu saja, usaha tak akan mengkhianati hasil.
" Gimana kamu di sekolah? siapa aja temen-temen kamu?" Tanya tante Selena.
" Baik tante, ga banyak sih tapi yang paling deket sama aku ada Irene, Sophia sama Yian."
" Yian? kayaknya tante pernah denger nama itu".
" Oh ya? ibu yang cerita?" Tanyaku penasaran.
" Bukan kok, ada kenalan tante di Amerika yang namanya Yian juga".
" Oh".
Aku tersenyum menanggapi ucapan tante Selena, tak lama kemudian ibu datang dan kami mulai makan malam bersama.
" Wah, ini beneran kakak yang masak? aku gatau kalo kakak bisa masak?"
" Yaampun tante Selena, masakan ibu itu emang selalu enak, iyakan bu?"
Ibu tersenyum kearahku, itu senyuman terindah yang pernah aku lihat dari wajah ibu. Aku berharap ibu akan selalu tersenyum seperti saat ini, semoga ibu segera melupakan rasa sakitnya dan kembali bahagia menjalani kehidupannya. Akupun akan berusaha untuk selalu ada untuk ibu, aku akan membuat ibu selalu bangga dan bahagia..
Mulai hari itu semuanya berjalan dengan baik, setiap harinya aku bersama teman-temanku, Yian, Irene, Sophia serta Leo kami berlima menghabiskan banyak waktu bersama, belajar bersama, bermain bersama, makan bersama, kami membuat banyak kenangan baik bersama. Bahagia rasanya aku bisa mengenal mereka, aku senang karena bisa menghabiskan banyak waktu dengan keempatnya. Aku tak pernah menyangka kami akan menjadi teman dekat seperti saat ini, aku tak lagi merasa kesepian walau masih rasa sakit tetap menjadi milikku, aku belum bisa melupakan kepergian Karel.
Tanpa kusadari waktu berlalu dengan cepat, kami telah melewati masa-masa ujian kenaikan kelas. Kini kami sudah semester 4, hanya kurang dari 1 tahun lagi agar kami bisa lulus dari sekolah menengah atas.
Di sekolah kini akhirnya aku bisa makan bersama Yian, tak seperti dulu lagi dimana aku hanya bisa memandanginya dari jauh.
" Abis sekolah gimana kalo kita ke nonton? ada film baru yang pengen banget gue tonton, gimana?" Tanya Sophia.
" Sorry, aku ada les abis ini" Ucap Irene.
" Yah... Mika?" Tanya Sophia, matanya memancarkan cahaya harapan padaku.
" Oke" Jawabku santai.