Dear, diary

Liepiscesha
Chapter #29

Chapter 28

Sabtu siang aku dan ibuku pergi untuk berbelanja bahan-bahan dapur, kami berjalan saling bergandengan aku dan Ibu membicarakan banyak hal menyenangkan bersama. Di tengah jalan pulang kami melewati sekolah ku, dari dalam mobil aku tak sengaja melihat Sophia yang tengah berdiri sendirian di sebrang jalan.

"Mah, aku turun disini ya" izinku.

"lho kenapa?"

"Aku mau ketemu Sophia dulu boleh kan mah?"

"Yaudah, jangan pulang sore-sore ya" ucap Ibu mengizinkan aku turun dari mobil.

Aku mencium tangan Ibu sebelum akhirnya berlari keluar mobil untuk menghampiri sahabatku tersebut. Kini ia ada di seberang jalan, aku menunggu sampai lampu lalu lintas menjadi merah dan menanti Sophia berjalan menyebrangi jalanan.

Sophia telah menjadi sahabat baikku selama hampir 2 tahun, perempuan baik hati, ceria dan positif di hadapanku saat ini adalah salah satu orang yang sangat berharga di hidupku. Kemudian mata kami bertemu, dari seberang sana ia melambaikan tangannya sembari tersenyum lebar kearahku.

"Mika? kok ada disini?" tanyanya sembari berlari kecil kearahku.

"Iyanih, lo mau kemana?"

"Gue ada janji di deket sini, lo mau ikut?" ajaknya.

"boleh?"

"Boleh lah Mika" balasnya sembari mengaitkan tangannya pada lenganku.

Aku tersenyum mendengar ucapannya. Kami pergi ke sebuah Kafe di dekat sekolah untuk bertemu dengan salah seorang kenalannya. Sophia harus menemui orang tersebut untuk menjual salah satu koleksi albumnya. Entah ada apa, ia sampai rela menjual album yang sulit ia dapatkan setahun lalu.

"Makasih ya kak, aku udah nabung banget buat beli ini dari tahun lalu ga nyangka bisa dapet album ini sekarang" ucap gadis berusia 15 tahun tersebut.

Dengan wajah cemberut Sophia terpaksa menyerahkan album miliknya kepada anak perempuan di hadapannya.

"Iya, semuanya masih lengkap, masih mulus" ucap Sophia.

"Kalo gitu aku duluan ya" ucap gadis tersebut dan kemudian meninggalkan cafe.

Sophia memasukan uang dari hasil penjualan album miliknya ke dalam dompetnya dengan wajah murung, ia menghela napas berat.

"Kenapa dijual?" tanyaku penasaran.

"Huft... sebel banget Mika" rengeknya sebal.

"Kenapa?"

"Gue ngilangin uang Les, mama gue marah banget terus nyuruh gue buat tanggung jawab" Jelasnya.

"Kok bisa, beneran ilang?"

"Beneran Ka, makanya gue sebel banget" ujarnya hampir menangis.

"Yaampun Sop" ucapku iba.

Tahun lalu Sophia sangat kesulitan untuk mendapatkan album tersebut, ia sampai harus menabung selama beberapa bulan dan selalu berjaga-jaga agar bisa mendapatkan barang tersebut. Namun sayangnya karena kejadian ini ia harus merelakan hal yang sangat berharga baginya tersebut, pasti sulit untuknya melakukan hal ini. Tapi memang sudah menjadi tanggung jawabnya, salahnya karena kurang berhati-hati sehingga bisa kehilangan uang.

"Udahlah, salah gue juga ceroboh."

"Abis ini kamu mau kemana?" tanyaku.

Lihat selengkapnya