Dear, diary

Liepiscesha
Chapter #43

Chapter 42

Untuk saat ini aku hanya bisa menjaga sikap dan mempertahan sikap seperti ini, tetap diam dan mengikuti keadaan dengan tenang.

Selesai makan siang, Nana dan Nono mengantar kami ke depan toko sebelum kami berpamitan untuk kembali pulang.

“Terima kasih Nana, Nono” ucapku sembari sedikit membungkuk.

Nana mendekatiku lalu memelukku lembut, aku membalas pelukannya. Nana benar-benar seorang wanita yang lembut dan hangat.

“Akan ada seseorang yang menggenggam tangan Mikaela, Nana juga menemukan orang seperti itu” Bisik Nana.

“Antar sampai depan rumah, jangan sampai membolos lagi besok-besok” tegur Nono denga nwajah serius.

“Iya Nono, terimakasih” jawabku.

“Nanti El telpon kalo sudah sampai” ucap kak El sebelum membukakan pintu mobilnya untukku.

Baru beberapa kilometer melaju hujan deras kembali turun, aku duduk di samping Elthan yang menyetir dengan tenang.

“Kebetulan banget ya” ucapnya diikuti senyuman.

Aku menoleh kearahnya sembari tersenyum menyetujui ucapannya.

“Di tempat yang jauh sekalipun aku ketemu sama keluarga kak El yang punya toko, di inget-inget lagi aku ketemu kak El di Kafe, ketemu Arlen di toko Roti, jangan-jangan semua toko yang aku datangin punya keluarga kak El semua” gurauku.

“Mungkin?” balasnya diikuti tawa.

“Tapi kok kak El kayaknya ga kaget liat aku disana?”,

“Oh, kaget kok” jawabnya.

“Kaget? Keliatan tenang aja tuh” gumamku pelan.

“Haha, sebenernya Nono yang kasih tau kamu ada disana”,

“Hah? Maksudnya gimana? Kok Nono bisa tahu kak El kenal sama aku?” tanyaku makin penasaran.

“Hm…kalo itu tanya sama Arlen” ucapnya memberikanku penuh tanda tanya.

Lihat selengkapnya