“ Oiya, gua seneng tante baik-baik aja, semoga lo sama tante bisa terus bahagia ya Ka”. Ucap Sophia.
“ Iya, kalo ada apa-apa kamu kasih tau kita, dengan gitu kita bisa bantu kamu”. Sambung Irene.
“ Iya, makasih ya kalian udah peduli sama aku”.
“ Iyalah, kita kan sahabat”. Kata Irene.
“ Udah malem nih, mending kita balik sekarang deh, besok-besok kita main lagi”. Kata Sophia.
Akupun mengantar keduanya keluar rumah, begitu pula dengan ibu.
“ Tante kita pamit pulang ya, makasih tante makan malemnya”. Kata Irene.
“ Makasih ya tante, kalo kita sering-sering main gapapa kan tante?”. Tanya Sophia.
“ Iyaiya, kalian boleh kok dateng kapan aja, nanti tante masakin makanan yang lebih banyak lagi”. Kata ibuku.
Irene dan Sophia tertawa kecil merespon keramahan ibuku.
“ Pulang dulu ya tante”. Ucap Irene dan Sophia sembari mencium tangan ibuku.
“ Hati-hati ya”. Kata ibu.
Aku mengantar keduanya sampai depan pagar, memastikan mereka masuk ke dalam taxi dengan aman.
“ Makasih ya”. Ucapku sembari melambaikan tangan.
“ Dahh Ka!”. Ucap keduanya sebelum masuk ke dalam taxi.
Waktu menunjukkan pukul 8 malam, tiba-tiba saja aku teringat tentang ulang tahun Yian.
“ Dia masih bangun gak ya”. Pikirku, akupun masuk kedalam rumah dan mengambil ponselku.
“ Mah, aku boleh ke luar sebentar gak?”. Tanyaku.
“ Boleh, tapi jangan lama-lama ya, pake jaket kamu”. Ucap ibuku mengizinkan.
“ Iya, makasih mah”. Kataku.
Dengan cepat aku bergegas menuju toko ice cream di seberang jalan, aku memesan sebuah Ice Cream cake berukuran sedang. Kemudian aku meminta Yian untuk segera datang menemuiku, tak butuh waktu lama ia pun langsung datang ke tempat ini.
“ Hi!”. Ucapku melambaikan tangan pada seorang lelaki yang baru saja memasuki toko ice cream tersebut.