“ So who wants to play with my heart next? I am bored.”
****
“Jri, sorry aku gak bisa ketemu kamu. Besok aku ada ujian, aku mau belajar:)”
Selesai mengetik pesan dan mengirimnya kepada Fajri, Sarah langsung mematikan ponselnya. Sarah juga meletakkan ponselnya secara kasar di atas meja hingga membuat Rayana yang sedang duduk di sampingnya merasa sedikit terkejut.
“Kenapa? Tumben banget lo letakin hp kasar begitu,” tanya Rayana.
“Ah, gapapa,” jawab Sarah pelan.
Setelah menjawab pertanyaan Rayana, Sarah langsung menangkupkan kedua tangannya diatas meja seperti orang yang akan tidur. Sementara itu, Rayana hanya menatap Sarah dengan tatapan aneh. Rayana tahu bahwa ada yang terjadi pada Sarah hingga ia terlihat sedikit uring-uringan. Rayana penasaran akan hal itu tetapi ia memilih bertanya nanti.
Sejujurnya, besok tidak ada ujian mata kuliah dan ujian akhir semester itu dimulai pada minggu depan. Artinya, Sarah berbohong kepada Fajri. Sarah merasa sedikit canggung saat harus bertemu dengan Fajri lagi. Selain itu, ia juga sudah berjanji kepada dirinya untuk tidak bertemu dengan laki-laki yang menyakitinya. Jadi, Sarah memilih berbohong sedikit untuk kebaikan batinnya.
“Hei...” Seseorang menepuk bahu Sarah dengan pelan hingga membuat Sarah membangkitkan tubuhnya.
“Bayu? Lo ngapain disini?” tanya Sarah. Baru sekali ini Bayu memasuki kelasnya dan itu membuat Sarah sedikit penasaran.
Bayu menggaruk kepalanya dengan pelan, “Eh, gue mau tanya tentang mata kuliah gizi. Ada yang gak gue pahami. Lo bisa ga? Setelah ini ada kuliah lagi?”
“Beuh,” Rayana yang tadi hanya diam, kini mulai bersuara lagi. “Alesan aja kali lo Bay. Ngaku lo. Lo kan pinter gizi, kenapa jadi bego?”
“Nggak, serius! Ada satu yang gak gue pahami. Lo jangan suudzon mulu, Ray. Ga baik.” Bayu membela dirinya.
Sarah melirik ke seluruh penjuru kelasnya yang telihat begitu ramai. Seharusnya, dosen mata kuliah dasar kesehatan reproduksi sudah harus masuk ke kelasnya, tapi entah kenapa dosennya belum hadir. Sarah langsung menyandang tasnya lalu berkata, “Ayo. Sebenarnya gue ada mata kuliah tapi gue mau bolos aja. Yuk, keburu dosen gue masuk.”
Sarah langsung berjalan keluar kelas, meninggalkan Bayu dan Rayana yang sedang bengong. Baru sekali Sarah bolos mata kuliah demi belajar bareng dengan Bayu yang notabene adalah anak kelas sebelah. Setelah punggung Sarah tak terlihat lagi, Bayu langsung berlari mengejarnya. Sementara, Rayana terlihat tergesa-gesa membereskan alat tulisnya sambil berteriak, “Gue ikutan, Sar. Tunggu!”
****
Siang ini, Suasana Strada Coffe tidak begitu ramai namun tidak sepi juga. Strada Coffe menjadi salah satu tempat terbaik untuk belajar bersama sekaligus meminum kopi. Meskipun terletak hampir delapan kilometer dari fakultas mereka, tetapi beruntung Bayu mau menumpangi Sarah dan Rayana yang sedang tak membawa kendaraan.