"Segala sesuatu memiliki kesudahan, yang sudah berakhir biarlah berlalu dan yakinlah semua akan baik-baik saja."
o0o
Jalanan tampak basah dan sedikit becek diakibatkan sore hari hujan kembali mengguyur Kota California. Sudah hampir sepekan hal tersebut terjadi.
Udara malam begitu dingin menusuk tulang. Namun hal tersebut tak membuat orang-orang mengurungkan niatnya berkeliaran dimalam hari, entah urusan pekerjaan ataupun hiburan bagi anak-anak muda.
Seorang wanita tengah berjalan gontai menyusuri jalan Orange Ave. Tatapannya kosong seakan raga berjalan tanpa ruh. Sejak tadi tangisan bayi dalam keranjang bayi yang didorongnya diacuhkan begitu saja.
Bayi itu memiliki kulit putih susu, mata yang hazel yang berkilau membuat siapa saja yang melihat pasti akan ingin untuk memilikinya. Tapi itu berbeda dengan wanita yang mendorong keranjang bayi tersebut yang notabene adalah ibu kandungnya, ia hanya tampak acuh tak peduli. Melihat hal tersebut orang lain akan mengira bahwa ia adalah seorang ibu yang kejam tanpa tau apa yang dirasakannya. Tragedi setahun yang lalu masih berputar di kepalanya, tragedi yang membuat hadirnya bayi dihadapannya itu.
Suasana begitu lengang, Hanum merasa ada yang mengikutinya dari belakang. Ketika ia menoleh kebelakang tak ada apapun yang dilihatnya, ia berusaha menampik pikiran negatif itu jauh-jauh. Kalau bukan persediaan bahan makanannya sudah habis mungkin ia tak akan malam-malam begini pergi ke supermarket.
Baru saja kakinya melangkah sebuah tangan membekap mulutnya. "Heh! Who are you? Lepas,,,lepas." Hanum berusaha memberontak, namun sayang laki-laki berbadan tegap itu begitu kuat.
"Calm down, babe. Kita hanya bersenang-senang."
"Lepas! Lepas! Aku harus pulang. Anakku menunggu dirumah."