"Ganti baju kamu, nanti sakit". ujar gue memberikan hoodie serta celana training untuk di pakai nya sementara. "Kamar mandinya di sana, aku akan tunggu disini.
" Keyla yang awal nya ragu pun mengambil baju itu dari tangan gue. "makasih." Ucap nya dan berlalu ke kamar mandi. Tak lama Keyla keluar dengan tubuh yang terlihat sangat kecil di hoodie Gue yang cukup besar.
Keyla sebenarnya belum pernah ke kamar gue , setiap gue ajak dia pasti gak mau. Karena pasti kayak gini keadaan nya, Canggung dan gue jadi salah tingkah melihat penampilan Keyla yang memakai baju gue.
"Ini," Keyla memberikan bingkisan yang tadi di bawa nya pada gue. "Happy birthday, aku selalu berdoa kamu bahagia setiap hari nya." Gue mengambil itu lalu meletakkan nya di atas kasur.
"Gak mau kamu buka dulu?."
" Gak perlu aku lihat, pasti aku suka." dan kembali menarik tangan nya untuk keluar menuju ruang tamu.
"Tunggu disini."
Gue menuju dapur untuk mengambil teh hangat yang di buat bibi lalu memberikan nya pada keyla agar tangan nya hangat Karena tadi tangan nya dingin banget. Gue mau nya sih pakai tangan Gue aja tapi karena gue liat Keyla masih dalam keadaan basah kuyup gue memilih untuk kembali ke kamar dan mengambil hair dryer.
"Kamu mau ngapain?," Tanya Keyla saat gue meminta nya untuk membelakangi gue.
"Harus cepat di keringkan. Nanti kamu masuk angin." Ujar gue mulai mengering kan rambut nya.
"Biar aku aja."
"Eits! Jangan nolak kalau pacar lagi lakuin hal romantis."
"Tapi aku nya ngerepotin."
"Nggak, lagi pula aku senang ngelakuinnya."
Gue tersenyum saat Keyla sekarang memilih diam atau lebih tepatnya ia pasrah.
"Papa kamu mana?."
"Lombok, kerja."
"Pantas sepi," Ujarnya.
"Setiap hari kayak gini."
"Kamu gak pergi keluar sama teman-teman kamu? Mereka pasti lagi siapin pesta ulang tahun kamu."
"Iya, tapi aku nya gak mau pergi."
"Kenapa?"
"Karena gak ada kamu."
"Tahun kemarin juga gak ada aku."