SC. 5, EXT, HALAMAN RUMAH/HALAMAN SEKOLAH, PAGI HARI
FADE IN
Jose berdiri tak sabar di depan mobil Ayah Calvin. Sesekali ia melompat-lompat riang, menatapi pantulan wajahnya dari kaca spion.
Narator:
Horeee, hari ini aku kembali ke sekolah! Udah kangen banget sama sekolahku. Kayak apa, ya, sekarang? Aduuuh, Ayah mana, sih? Lama amat.
Jose bernyanyi riang.
Senang, riang, hari yang kunantikan
Kusambut, "'Hai, pagi yang cerah!"
Matahari pun bersinar terang
Menemaniku pergi sekolah
Senang, riang, hari yang kuimpikan
Jumpa lagi kawanku semua
Selamat pagi, guruku tersayang
'Ku siap mengejar cita-cita
Dengarlah lonceng berbunyi
Kawan, segeralah berlari
Siapkanlah dirimu
Dalam mencari ilmu
Waktu cepat berganti
Hingga lonceng terdengar lagi
Semua pun bersorak dengan riang
Senang, riang, masa depan 'kan datang
Capai ilmu setinggi awan
Hingga nanti aku telah dewasa
Dunia 'kan tersenyum bahagia (Sherina-Kembali Ke Sekolah).
(Camera follow: berpindah dari Jose ke Ayah Calvin).
Ayah Calvin keluar dari dalam rumahnya dengan pakaian rapi. Jas hitam begitu elegan mengikuti lekuk tubuhnya. Ia berdiri sejenak di teras untuk meluruskan dasi. Sambil membenarkan letak dasinya, Ayah Calvin tersenyum memperhatikan Jose. Dihampirinya anak itu.
Ayah Calvin:
“Sudah siap berangkat, Jose?”
Jose:
(mengangguk cepat) “Sudah, Ayah. Ayo!”
Baru saja Jose hendak membuka pintu mobil, Ayah Calvin menahannya.
Ayah Calvin:
(membungkuk, membetulkan tali sepatu Jose) “Tali sepatumu, Sayang.”
Mereka naik ke mobil. Mobil itu meluncur mulus meninggalkan rumah.
Jose dan Ayah Calvin sampai di sekolah. Ketika mereka turun dari mobil, terlihat sebuah sedan hitam terparkir manis.
Ayah Calvin:
(tersenyum penuh arti, menunjuk sedan hitam) “Wah ... Jose, sepertinya kita keduluan.”
Sedetik kemudian, seorang gadis kecil bermata biru melompat dari pintu mobil sebelah kanan. Ia tersenyum lebar sambil menarik tangan Jose.
Silvi:
“Pagi, Malaikat,”
Jose:
(mengerutkan dahi) “Aku bukan malaikat, Silvi.”
Silvi:
“Namamu, kan, Gabriel. Berarti kamu malaikat dong,”
Paman Revan turun dari mobil dan bergabung dengan mereka.
Ayah Calvin:
(tertawa kecil) “Revan, anakmu keras kepala.”
Paman Revan:
“Tapi memang benar, ‘kan? Gabriel itu nama malaikat,”