Dear Malaikat Izrail

princess bermata biru
Chapter #10

Bab 10

SC. 26, EXT, PELATARAN DEPAN GEREJA, MASJID, VIHARA, PAGI HARI

Minggu pagi ini terlihat amat cerah. Seperti biasa, Jose dan ketiga sahabatnya berjalan bersama ke tempat ibadah. Hari Minggu mereka libur latihan.

Hito:

“Yah, sayang ya ... tadi kita nggak sempet pamitan sama Ayah Calvin,”

Jose:

(mengangkat iPhonenya, menunjukkan chat Ayah Calvin) “Ayah udah tahu kok.”

Hito:

“Tapi tetap aja ... nanti bilangin ya, aku sama Livio dan Andrio sayang Ayah Calvin,”

Jose:

(mengangkat alis) “’Kan nanti bisa ketemu. Bilang aja sendiri.”

Livio:

“Siapa tahu nanti nggak ketemu lagi.”

Jose:

(mencolek lengan Andrio) “Aneh banget kalian. Menurut kamu gimana, Andrio? Hei ....”

Andrio:

“Aku pengen sembuh,”

Mereka tiba di depan gereja dan vihara. Sudah banyak umat yang datang di sana. Sebentar lagi misa dan puja bakti dimulai. Jose melepas tangan teman-temannya dan masih bingung dengan sikap aneh mereka hari ini. Pandangannya tertuju ke arah jemaat gereja dan umat Buddha yang saling bersalaman. Ia bergabung dan menyalami mereka dengan sopan.

Insert: Sementara, tiga pasang mata mengawasi dari kejauhan. Tiga sosok berpakaian hitam melangkah menyeberang jalan dengan tas hitam besar tersandang di bahu mereka.

Ibadah sudah dimulai. Jose dan Andrio menunggu di halaman rumput yang merupakan pembatas gereja, masjid, dan vihara. Sejurus kemudian, Andrio berjalan menuju masjid.

Andrio:

(melambai ke arah Jose) “Aku salat Dhuha dulu, ya.”

Jose:

“Tumben kamu salat Dhuha. Biasanya, kan, nggak pernah,”

Andrio mengangkat bahu. Ia meneruskan langkah ke masjid. Sementara itu, Jose berjalan menyusuri trotoar di luar lingkungan rumah ibadah.

Narator:

Kenapa sama sahabat-sahabatku. Mereka nggak kayak biasanya. Andrio mendadak kepingin salat Dhuha. Livio dan Hito nyesel banget nggak bisa pamitan sama Ayah. Ada apa, ya Tuhan?

(zoom in Jose berjalan menyusuri trotoar)

Belum jauh berjalan, Jose mendadak curiga. Ada orang-orang berbaju hitam dilihat olehnya. Mereka membawa tas hitam besar. Kabel-kabel tampak ditarik. Benda-benda aneh menyembul keluar darinya.

Jose:

(VO) “Mereka siapa, ya? Itu kabel-kabel apa? Mereka mau ngapain ke sana?”

(big close up lirikan mata Jose yang curiga dan waspada)

Beberapa detik kemudian, tiba-tiba terdengar ledakan beruntun. Bom meledak di gereja dan vihara tanpa jeda.

SFX: bunyi ledakan bom

Jose terhuyung nyaris jatuh. Ia mencengkeram tiang listrik erat-erat, lalu berbalik kembali ke tempat semula. Ketika hampir sampai, Jose mendengar bunyi tembakan dari arah masjid, memekakkan telinga.

Lihat selengkapnya