SC. 31, INT, HOTEL, PAGI HARI
Ayah Calvin:
(bicara di telepon) “Ke Tiongkok? Saya tidak bisa. Saya harus menemani anak saya karantina,”
(Camera pan to: berpindah dari Ayah Calvin ke arah Jose yang sedang duduk di ranjang dengan kaki terlipat)
Jose:
(VO) “Wah, siapa yang berani suruh-suruh Ayah ke luar negeri, ya? Ayah Calvin, kan, yang punya kantor.”
Jose membuka iPhone.
(close up layar handphone dan pesan Whatsapp yang terbuka)
Sharon: (via teks)
“Jose, aku sedih banget Andrio, Livio, sama Hito meninggal,”
(Close up jari-jari Jose mengetikkan pesan balasan di layar)
Jose:
“Aku juga. Gimana kelas kita? Aman?”
Sharon:
“Nggak. Kan harusnya kamu yang jadi ketua kelas. Sekarang digantiin Adi. Cepet balik dong, Jose,”
Jose:
(VO) “Apa aku mundur aja, ya, dari kompetisi? Ayah ada perlu ke Tiongkok. Kelas nggak aman.”
Ayah Calvin:
(mendekati Jose) “Hei, anak Ayah udah bangun. Ayo mandi, Sayang. Bentar lagi latihan.”
Jose:
“Ayah, Jose mau mundur aja.”
Ayah Calvin:
(kecewa) “Anak Ayah nggak boleh mundur. Kamu harus tanggung jawab sama pilihanmu sendiri.”
Jose:
“Ayah nggak ngerti!”