SC. 34, INT, HOTEL, MALAM HARI
Jose dan Silvi melompat-lompat kegirangan.
Silvi:
(berteriak) “Gabriel, kita masuk semifinal! Kita masuk semifinal!”
Jose:
(VO) “Yeeeay, aku lolos! Andrio, Livio, Hito, kalian liat, ‘kan, dari atas sana? Aku lolos!”
Ayah Calvin:
(memeluk Jose) “Ayah bangga sama kamu, Sayang.”
Para finalis yang lolos terlihat lega dan bahagia. Sementara yang terhenti langkahnya, mereka menangis keras-keras.
SC. 35, EXT, JALAN RAYA DEPAN HOTEL, PAGI HARI
Pagi itu suasana sekitar tidak terlalu ramai. Jose menyusuri jalan sambil bernyanyi lirih.
Jose:
(VO) “Hari ini Selasa, ya? Oh iya, biasanya, ‘kan aku baca Surah Yusuf khusus buat Ayah. Abis ini mau langsung baca, ah.”
FLASHBACK
Ayah Calvin:
“Sayangku, kalau kita dekat dengan kitab suci, kita juga akan dekat dengan Tuhan.”
CUT BACK TO
Di depan hotel, Jose bertabrakan dengan Paman Adica.
Paman Adica:
(tersenyum dingin) “Hei, anak nakal.”
Jose:
(mundur selangkah) “Jose anak baik.”
Paman Adica:
“Ke mana Mr. Phlegm?”
Jose:
“Siapa itu?”
Paman Adica:
“Ayahmu, si Dahak itu.”
Jose:
“Jangan hina Ayahku!”
Paman Adica:
“Awas, ada banyak dahak di kamarmu. Nanti kau terpeleset. Ayahmu sudah tua, Jose. Jangan repotkan dia dengan kenakalanmu.”