SC. 40, INT, KAMAR HOTEL NO. 9, MALAM HARI
Jose terbangun dan tiba-tiba sesuatu membuatnya terkejut. Hidung Ayah Calvin berdarah dan pria itu terlihat sangat kesakitan. Belum pernah Jose melihat ayahnya sesakit itu.
Ayah Calvin tak sadar anaknya sudah bangun. Ia melangkah ke kamar mandi. Jose terlentang di ranjang, sedih.
Jose:
(VO) “Ayah kenapa?”
Insert: di kamar mandi, Ayah Calvin muntah darah. Keran wastafel menyala, menyemburkan air. Cairan merah menodai wastafel).
Jose:
(VO) “Tuhan, Ayah kenapa? Jose takut.”
Insert: Ayah Calvin membersihkan mulutnya, menatap pantulan wajahnya sendiri di cermin.
Jose:
(VO) “Aku nggak bisa liat Ayah sesakit itu. Ayah harus sehat.”
Jose teringat ucapan Paman Revan dua tahun lalu.
FLASHBACK
Paman Revan:
“Orang-orang seperti ayahmu gampang sakit, tapi Ayah Calvin sangat sayang sama kamu. Jangan buat Ayah sedih, ya?”
Ayah Calvin kembali dengan memakai jasnya. Ia salat Tahajud. Jose tetap di tempatnya semula, memperhatikan sang ayah berdoa. Setelah selesai Tahajud, Ayah Calvin naik ke ranjang dan kembali memeluk Jose.
Jose:
(VO) “Cepat sembuh, Ayah.”
SC. 41, INT, HOTEL, SIANG HARI
Pernah berpikir tuk pergi.
Dan terlintas tinggalkan kau sendiri.
Sempat ingin sudahi.
Sampai di sini.
Coba lari dari kenyataan tapi ....