SC. 45, INT, KELAS, SIANG HARI
Jose Gabriel Calvin kehilangan senyumnya. Kebahagiaan pasca memenangkan kompetisi menyanyi cepat sirna. Ia menjadi anak pemurung dan penyendiri. Sering kali ia menatap ke arah bangku-bangku kosong yang ditempati Andrio, Livio, dan Hito.
(Close up sosok Jose dengan wajah muram dan tatapan sendu)
Ms. Erika:
(menggebrak meja) “Jose Gabriel Calvin!”
Ms. Erika melambaikan kertas ulangan harian.
(Big close up kertas ulangan Matematika yang mendapat nilai tiga)
Ms. Erika:
“Kamu lupa bikin PR lagi ya?! Mau jadi apa kamu! Bikin PR malas, ulangan jelek!”
SFX: instrumen musik bernada sedih
Narator:
Inilah aku yang sekarang. Bintang sekolah jadi anak paling malas. Nilai-nilaiku jelek semua. Aku kehilangan semangatku. Mereka yang biasa menyemangatiku telah dijemput Malaikat Izrail.
Montage
-Jose berjalan cepat-cepat melewati gereja, masjid, dan vihara. Wajahnya ketakutan.
-Orang-orang di dalam tiga rumah ibadah berbisik-bisik, menatapnya iba.
-Jose membuang semua baju hitamnya.
-Jose melempar begitu saja Alquran dan buku PR.
-Jose memandang sedih buku-buku dan kitab suci yang berserakan di lantai
End of montage
SC. 46, INT, RUMAH AYAH CALVIN, SORE HARI
Ayah Calvin:
(melangkah masuk ke kamar Jose, masih memakai jas) “Sudah salat, Sayang.”
Jose menggeleng. Kembali sibuk membaca komik.