Dear, Script

Singkat Cerita
Chapter #10

Chapter #10

Pesanan baksoku dan Mas Basuki telah disajikan Setelah menunggu kurang lebih 10 menit. Bakso tetelan spesial ini berisikan satu bakso beranak yang ukurannya hampir seperti satu kepal tanganku, gorengan dan siomay. Wangi kuah bakso yang legit akan kaldu sapi dilengkapi potongan daun bawang dan sedikit tambahan mi kuning menyeruak dan mulai menyisip di hidungku. Aku dan Mas Basuki kebetulan memesan menu yang sama, atau lebih tepatnya aku mengikuti rekomendasi dari Mas Basuki. Menu bakso tetelan spesial lengkap dengan segelas es jeruk, untuk yang satu ini aku meminta agar tidak memakai es batu alias jeruk hangat saja. mengingat suhu Kota Batu yang semakin malam rasanya semakin bisa membuat diriku menggigil.

Sebelum makan aku terlebih dahulu mencoba jeruk hangat yang aku pesan tadi.

"Hm ... ada manis sama asamnya,"kataku spontan.

Mas Basuki tampak tersenyum kecil mendengar reaksiku setelah minum jeruk hangatnya. Sambil memotong bakso beranaknya menjadi lebih kecil.

"Kukira kamu nggak bakal suka loh makan di kedai kecil kayak gini San," kata Mas Basuki seraya mengangkat mangkok baksonya dengan bakso yang sudah dipotongi tadi dan menukarnya dengan mangkokku.

Aku menggeleng menanggapi kalimatnya barusan dan melanjutkan, "Lho apa ini Mas? Ndak usah Mas ,ndak usah."

"Nggak apa-apa San, biar lebih enak aja dimakan."

Kalau Mas Basuki sudah bicara seperti itu, Aku tidak bisa menolak mangkok yang diberikannya karena dia juga sudah terlanjur menukar dengan mangkokku. Kenapa Mas Basuki tiba-tiba bersikap aneh seperti ini? Tadi juga seperti itu. Semoga ini hanya firasat burukku, aku tidak ingin merasa ke-gr an lagi seperti tadi saat menyeberang jalan.

Dadaku yang tadi berdegup kencang sekarang turun ke arah perutku. Perutku rasanya tergelitik karena sikap aneh Mas Basuki barusan. Rasa geli sekaligus gugup seperti ini sudah lama tak kurasakan titik terakhir kali aku merasakan ini mungkin waktu SD. Kurasa pipiku yang memanas tadi saat ini terlihat merona seperti buah delima yang baru matang.

"Gimana San, enak nggak?" Mas Basuki menunggu reaksi spontanku yang mungkin bakal keluar setelah aku menelan potongan baksonya.

"Enak Mas, kayak rasa bakso urat. uratnya itu lho kerasa banget, ya," jawabku spontan sambil mengangguk.

"Oh iya, di sebelah kedai bakso ini ada kedai ketan susu yang gak kalah legendnya sama bakso tetelan Ini, mau coba juga nggak?" kata Mas Basuki berapi-api seperti tour guide yang sudah berpengalaman.

Lihat selengkapnya