Dear You: Tidak Ada yang Kebetulan

Radiandka
Chapter #2

Pertemuan

Trust the Journey, every step has a purpose

**

Kaki-kaki saling menginjak satu sama lain, gadis berambut pendek sebahu itu kini sedang menelusuri gerbang demi gerbang berharap ada gerbang yang jauh lebih lowong dari pada gerbong yang saat ini sudah penuh sesak.

AC KRL terasa begitu sumpek, orang-orang tidak lagi peduli tentang kenyamanan karena yang paling penting saat ini adalah mereka bisa pulang dengan selamat.

Wajah-wajah garang tampak siap melahap siapa saja yang mencoba mengusir mereka dari tempat duduknya saat ini, beberapa lagi tampak kewalahan, keringat mengucur dan berharap kereta itu bisa segera sampai ke stasiun tujuan.

“Pak, apa Bapak bisa berdiri saja? Itu ada ibu hamil, ibu itu lebih membutuhkan tempat duduk,” ucap gadis itu yang bermaksud untuk menyadarkan seorang pria yang masih muda dan cukup kuat untuk berdiri agar berdiri dari tempat duduk prioritas.

“Dari sekian banyak orang, kenapa juga harus saya yang berdiri? Saya juga bayar di sini, capek!”

Gadis itu hanya bisa menghela napas pelan, tidak kuasa melihat apa yang terjadi, tapi melawan pria itu juga tidak mungkin karena yang ada hanyalah pertengkaran. Mereka semua juga sudah lelah untuk berdebat.

“Tidak apa-apa, Mbak, saya bisa kok berdiri,” kata ibu hamil itu yang membuat gadis itu lagi-lagi tersenyum kecut. Kesadaran benar-benar tidak ada di gerbong ini, bahkan ada yang pura-pura tidur tidak peduli dengan ibu hamil yang berada di hadapannya.

Inisiatif, gadis itu memanggil satpam yang bertugas di gerbong sebelah dan mengadukan hal itu pada satpam demi kebaikan ibu hamil tersebut.

Alhasil, pria yang sempat berdebat dengan gadis itu harus mengalah dan memberikan duduk ibu hamil tersebut.

“Heran, sudah tahu hamil, kenapa masih berkeliaran?” oceh pria itu dan melirik ke arah gadis itu dengan wajahnya yang kesal.

Gadis itu tak memedulikan apa yang dikatakan oleh pria tersebut dan tetap berada di belakangnya, di tempatnya semula berada.

Namun, tiba-tiba saja pria itu berteriak dan membuat orang-orang di dalam gerbong heboh.

“Dasar gadis pencuri! Rupanya ini maksudmu membuat saya berdiri agar uang saya bisa diambil? Sial!” pekiknya membuat gadis itu mengerjapkan mata beberapa saat, semua mata memandangnya dan terheran-heran.

Lihat selengkapnya