Dear You: Tidak Ada yang Kebetulan

Radiandka
Chapter #3

Hutang yang Tidak Disengaja

Kita harus bertanggung jawab dengan apa yang sudah kita pilih dan lakukan

**

“Pak, maaf tadi saya baru aja ambil uang di ATM. Saya cari Bapak tadi, untunglah ketemu di sini karena tadi saya Chat juga sepertinya HP sedang tidak aktif,” kata Radinka dengan wajah bercucuran keringat dan napas yang tersengal-sengal.

Yogi melirik ke arah Sam dengan wajah heran begitu juga dengan Sam yang sedikit gugup. Namun, mereka cepat-cepat mengubah raut wajahnya agar tidak menyinggung Radinka.

“Kenapa buru-buru? Aku sudah bilang santai saja, tidak apa-apa kapan saja kamu punya uang,” kata Sam akhirnya, Yogi masih bertanya-tanya dalam hati kira-kira apa yang terjadi pada Sam dan Radinka.

“Gak apa, tapi setengah dulu, ya. Lain waktu saya akan menghubungi Bapak lagi. Terima kasih banyak, Pak bantuannya, saya benar-benar tidak tahu kalau tadi tidak ada Bapak,” kata Radinka. Raut wajah itu membuat Sam tertegun.

Sam benar-benar seperti kembali ke masa lalu dalam sepersekian detik, dia benar-benar menatap lekat wajah gadis yang berada di hadapannya saat ini.

Seolah dejavu, Sam benar-benar bisa merasakan ada suatu kefrustrasian dalam diri Radinka. Namun, tentunya hal ini sama sekali tidak bisa dibahas hari ini mengingat dia sudah janjian ke rumah Sugi.

“Baiklah, aku senang bisa menolong kamu. Kami harus pergi karena ada teman yang menunggu, aku pamit ya,” kata Sam dan kemudian memberi kode pada Yogi agar melanjutkan perjalanan mereka.

Radinka menghela napas lega, matanya yang sempat berkaca-kaca kini berubah menjadi tatapan lega meski dia memang harus merelakan uang satu-satunya itu untuk mengganti kesalahpahaman tersebut.

Kalau dipikir memang sangat lucu karena seharusnya Radinka tidak perlu menebus apa pun yang tidak pernah dia lakukan. Namun, demi menjaga nama baiknya, Radinka terpaksa membiarkan uang tersebut hilang secara Cuma-Cuma.

“Bang, lu kenal sama cewek itu?” tanya Yogi yang masih melihat Radinka dari kejauhan, Sam menggeleng pelan.

“Tadi ada salah paham sedikit di kereta, dia dituduh pencuri padahal gak dan gue lihat sendiri dia gak ngapa-ngapain. Ya, jadi gue ganti aja dulu uang orang itu,” kata Sam yang masih melihat sekelilingnya yang tampak begitu ramai.

“Lah, bisa aja itu modus, Bang. Ngapain dibayarin?" tanya Yogi yang benar-benar kaget juga dengan modus begitu.

Sam hanya tertawa kecil. “Ya, mana tega lihat cewek diperlakukan begitu, gak apa-apa kok gue bayarin. Lagi pula itu juga Cuma uang jajan gue,” kata Sam yang hanya dijawab oleh kedua jempol Yogi yang menandakan kekaguman pada cara berpikir Sam.

Lihat selengkapnya