Dear You: Tidak Ada yang Kebetulan

Radiandka
Chapter #15

Lagi

Kesempatan untuk berselingkuh pasti ada, tapi hanya orang-orang dengan kualitas mahal yang mampu menyingkirkan kesempatan itu.

**

Wita menatap Sam yang tampak tidak peduli dengan keberadaannya di ruangan tersebut. Tangan dan wajah Sam tidak pernah menatap Wita seakan mengusirnya secara halus.

“Hmm, Bapak dengerin saya, kan? Dari tadi saya lihat Bapak malah fokus sama laptop,” kata Wita yang mulai merasa kalau dirinya sama sekali tidak dipedulikan oleh Sam padahal dia adalah karyawan baru, bukankah seharusnya Sam jauh lebih memerhatikannya.

“Dengerin, kok. Saya sambil mengerjakan pekerjaan saya karena nanti jam 2 ada meeting jadi saya harus siap-siap. Kamu bicara saja, saya akan dengarkan,” ucap Sam melirik ke arah Wita sekilas dengan senyuman culasnya.

Wita menghela napas kesal dan kemudian keluar dari ruangan Sam. Sam yang melihat kekesalan Wita hanya bisa tersenyum dan menghela napas kasar.

Sam memastikan tidak ada yang hilang di ruangannya ketika Wita datang berkunjung ke ruangan tersebut.

“Aneh, cerita HS sama pacarnya kok malah ke lawan jenis. Gak etis dan gak sopan sama sekali,” gerutu Sam yang tidak setuju sama sekali dengan sikap yang dilakukan oleh Wita.

Namun, baru saja dia akan kembali bekerja tiba-tiba pintu kembali terketuk membuat Sam menoleh ke arah pintu.

“Maaf, Pak Sam. Ini sudah siang, apa tidak mau makan siang dulu? Oh, ya, tadi saya lihat Wita masuk ke dalam ruangan Bapak, kira-kira ada apa?” tanya Antoni yang merupakan rekan kerja Sam dan membuat Sam menggeleng pelan.

“Jujur saya gak tahu juga maksudnya dia dengan mencurahkan isi hatinya dan semua rahasia ke saya itu maksudnya apa?” kata Sam yang akhirnya jujur pada Antoni.

Antoni tertawa terbahak=bahak mendengar apa yang diucapkan oleh Sam membuat pria itu merasa heran dengan reaksi Antoni saat ini.

Tidak biasanya Antoni menertawakan apa yang diucapakan oleh Sam apalagi status Antoni jauh di bawah Sam.

“Pokoknya, jangan pernah memercayai Wita, deh kalau dia curi-curi kesempatan untuk dekat lebih intens lagi, Bapak harus punya taktik untuk menjauhinya,” kata Antoni sedikit bersemangat membujuk agar menjauhi Wita.

“Kenapa? Kamu pernah punya pengalaman buruk sama Wita?” tanya Sam mencari tahu seburuk apa reputasi admin baru itu.

Lihat selengkapnya