Saat menentukan pilihan, kamu mungkin akan melihat banyak orang yang menentang sebelum akhirnya mereka menerima
**
Semua orang yang berada di ruang tamu menatap Sam tidak percaya dengan apa yang mereka dengar. Menikah? Memangnya semudah itu? Tentu saja tidak akan mudah karena bagaimanapun juga keluarganya tak akan pernah setuju dengan apa yang akan dilakukan oleh Sam.
“Gak bisa! Abang udah gila ya mau sama cewek kayak gitu? Apa karena udah umur jadi asal milih gitu aja? Pernikahan itu seumur hidup, Bang. Gak mungkin Abang bisa sama cewek kayak gitu,” kata Lucy yang tampak sekali menjadi kompor didiskusi ini.
Sedangkan Siska sendiri hanya bisa menghela napas pelan tak ada yang bisa dia katakan karena dia selalu menyetujui apa pun keputusan Sam, dia tahu bagaimana Sam selalu bijak dalam mengambil keputusan.
“Karena pernikahan itu seumur hidup, makanya aku pilih Radinka. Kamu gak kenal dia, kamu gak tahu bagaimana dia selalu mendukung aku selama ini,” ujar Sam yang meninggi membuat Lucy mengernyitkan diri.
“Sudah, sudah. Yang mau menikah itu Abang Sam, kenapa kamu yang ribut, Lucy?” tanya Siska yang menatap Lucy dengan wajah tak senang dengan ucapan Lucy yang begitu tajam.
Mendengar ucapan Siska, tentunya Lucy dan Sam terheran-heran. Siska yang sejak awal diam juga tampak membela Sam dan mendukung keputusan pria itu.
“Mama belain Abang? Mama setuju kalau punya menantu kayak gitu?” tanya Lucy yang tak habis pikir dengan respon ibunya yang terdengar tidak keberatan sedikit pun.
“Mama ga keberatan, papa juga. Tapi, Mama ingin berpesan untuk Sam agar bertanggung jawab dengan apa yang menjadi keputusan Sam. Kamu tahu kalau menikah untuk sampai maut memisahkan, kan? Kamu gak boleh cerai jika sampai salah pilih, jadi pastikan yang kamu ambil menjadi istri adalah seseorang yang memang baik untukmu,” kata Siska dengan bijak begitu juga Egbert, ayahnya Sam.
“Pasti, Ma. Sam pasti akan bertanggung jawab dengan pilihan Sam sendiri,” kata Sam yang terharu dengan izin dari orang tuanya. Itu tanda baik bahwa kedua orang tuanya setuju.
Lucy hanya bisa menyinyir dari samping melihat sang kakak yang mendapatkan restu dari kedua orang tuanya.