Pasangan seharusnya menjadi tempat kamu berpulang di mana tak ada satu pun yang kamu sembunyikan
***
Ketidaknyamanan kembali terjadi saat Radinka sampai di rumah Sam bersama dengan kekasihnya itu. Semua orang melihat ke arah Radinka yang tampak asing bagi mereka, terutama Lucy yang memelototi Radinka karena tampaknya Radinka tidak membaca pesan singkatnya yang sudah dia kirimkan kemarin.
“Bang, kenapa bawa pacar lagi ke sini? Bukannya kita udah bilang kalau ini adalah acara keluarga bukan acara umum?” tanya Lucy yang untuk pertama kalinya menyekak kedatangan Sam dan Radinka.
“Lucy, ada apa denganmu? Kamu juga membawa teman-temanmu ke sini,” kata Siska memperingatkan agar putrinya tidak membuat kegaduhan di rumah mereka. Bagaimanapun ini adalah hari ini di mana seharusnya mereka bersukaria bukan malah membahas hal-hal yang tak terduga.
Sementara itu Sam hanya menatap Lucy dengan tak senang, kemudian Sam memegangi tangan Radinka agar gadis itu tak sungkan lagi karena berada di dekat Lucy pasti membuat Radinka merasa takut dan tidak nyaman.
Radinka melihat tangannya yang digenggam erat oleh Sam, dia menatap mata semua orang yang tampak begitu iri melihat kemesraan Sam dan dirinya.
Setelah semua masuk ke dalam rumah, Sam duduk di sebelah Radinka yang masih tampak tertunduk. Matanya berkaca-kaca, tidak ada penerimaan dari keluarga Sam membuat Radinka kembali tidak percaya dengan dirinya sendiri.
Berkali-kali di dalam hati, Radinka selalu mengutuk dirinya yang tak kompeten dan tidak bisa menyetarakan dirinya dengan Sam. Andaikan waktu bisa kembali, andaikan kehidupannya jauh lebih baik, mungkin sekarang Radinka bertemu dengan Sam dalam keadaan luar biasa baiknya.
Menyesal ketika mendapatkan pria yang baik, tapi keadaannya yang sangat tidak baik sehingga dirinya dipandang sebelah mata oleh keluarga Sam.
“Kamu lulusan universitas mana, Radinka?” tanya Siska tiba-tiba yang membuat Radinka menoleh ke arahnya dan melirik Sam dengan wajah memerah.