Hal menyeramkan adalah ketika kamu menjadi orang paling tahu apa yang terbaik untuk orang lain padahal kamu sendiri tidak tahu apa yang terbaik untukmu.
***
"Jadi, kamu sama Sam sudah putus?" tanya Jen yang merasa terkejut juga dengan apa dikatakan oleh Radinka. Tidak ada asap, tidak ada api tiba-tiba saja hubungan mereka sudah kandas membuat wanita berubah yaitu merasa begitu bingung sekali dengan kabar yang dia dapatkan.
"Iya, ada beberapa hal yang aku tidak bisa jelaskan kepada Mama, tapi yang pasti bukan karena Sam jahat padaku. Sam cukup baik dan tidak pernah aneh-aneh terhadap aku," ujar Radinka yang mencoba untuk mengusir pikiran buruk yang mungkin saja dipikirkan oleh ibunya saat ini.
Setelah mengatakan itu kepada Jen, Gadis itu masuk ke dalam kamarnya dengan wajah yang begitu kusut. Tidak ada lagi seseorang yang bisa membuatnya semangat, Sam satu-satunya orang yang diharapkan sudah harus dia lepaskan begitu saja.
Jen melihat putrinya yang merebahkan diri di kasur tampak begitu putus asa dan sakit sekali. Namun, Jen tidak bisa berbuat apa-apa karena itu adalah keputusan Radinka dan juga Sam. Masalahnya pun Jen tidak tahu apa yang terjadi dengan mereka berdua.
"Apapun yang terjadi dengan Radinka dan Sam, semoga mereka berdua bisa melewatinya dengan baik dan bijaksana," ucap Jen dan kemudian membiarkan putrinya menenangkan diri.
Sementara Sam sudah beberapa hari tidak keluar dari kamarnya membuat semua orang yang berada di rumahnya khawatir. Bukan hanya tidak keluar, tapi makanan yang diantarkan oleh anggota keluarganya di depan pintu juga tidak pernah disentuh oleh Sam.
"Makanan yang masih banyak dan belum disentuh, dia juga tidak minum sama sekali. Apa yang harus kita lakukan, Pa?" tanya Siska kepada suaminya. Mereka sangat sedih melihat Sam menjadi seperti ini dan tidak ada yang bisa mereka lakukan.
"Sam, keluar sebentar kami ingin bicara," ujar Egbert yang akhirnya memberanikan diri untuk mengetuk pintu kamar Sam yang sudah beberapa hari ini tidak terbuka sedikit pun.
Namun, panggilan yang diberikan oleh Egbert tidak ada yang menyahut membuat mereka berdua merasa begitu khawatir dengan apa yang sebenarnya terjadi dengan Sam.
Egbert dan Siska saling pandang satu sama lain dan mempunyai pikiran yang sama bahwa Sam sudah melakukan sesuatu yang tidak diinginkan sama sekali.