Dear You: Tidak Ada yang Kebetulan

Radiandka
Chapter #34

Rencana Tuhan

Aku tidak berharap jalan selalu mulus, tapi aku berharap apapun itu kamu bisa menjadi tempat berpulang yang paling ramah

***

Dua tahun berlalu, ada banyak sekali kejadian yang sudah dilewati oleh Radinka dan Sam. Namun, masalah-masalah yang ada bukan sesuatu yang membuat Radinka semakin menjauh pada Sam, tapi malah lebih mempererat kasih sayang di antara mereka.

"Bagaimana? Apakah kamu sudah siap?" tanya Sam yang melihat Radinka dengan senyumannya yang begitu bahagia. Pada akhirnya dia bisa mengantarkan Radinka ke gereja untuk katekisasi pertama kalinya dan betapa bahagianya Radinka karena pengalaman katekisasinya didukung penuh oleh Sam, orang yang dia cintai beberapa tahun ini.

Radinka yang sekarang jauh lebih bahagia daripada sebelumnya karena dia mendapatkan orang yang tepat untuk kehidupannya dan selama ini mereka sudah melewati banyak sekali masalah-masalah, ternyata mereka bisa juga berada di posisinya sekarang.

"Iya, aku sudah siap. Aku merasa sangat gugup sekali, mungkin karena efek sudah sangat lama tidak gereja, udah asing rasanya," kata Radinka dengan mata yang berkaca-kaca. Bisa dibilang puluhan tahun tidak ada yang mengajaknya ke gereja, tapi tiba-tiba dia mendapatkan orang yang tepat dan membimbingnya kembali ke gereja.

Mendapatkan kekasih seperti Sam layaknya mendapatkan sebuah berlian yang sulit ditemukan ditumpukan jerami. Radinka terkadang begitu terharu dengan cara Tuhan yang sangat romantis dalam mempertemukan Radinka dan Sam di antara banyaknya orang di dunia ini, tapi mereka bertemu dengan mudah.

"Ra, aku senang karena kamu bisa kembali ke gereja. Kelak aku akan terus menjadi pembimbing kamu yang baik. Kamu masih ingat kalau aku pernah bilang sama kamu, kita bertemu karena ada tujuannya?" tanya Sam yang dijawab anggukan oleh Radinka.

"Iya, ingat. Kenapa?" tanya Radinka yang sangat penasaran mengapa Sam terus menanyakan hal tersebut.

"Seperti sekarang. Kamu sudah puluhan tahun tidak ke gereja, tapi kamu sekarang setelah kita bersama jadi rajin ke gereja dan banyak hal yang berubah. Nah, aku pikir ini adalah salah satu cara Tuhan membuat kamu kembali pada Tuhan melalui pertemuan kita," kata Sam yang membuat Radinka terdiam. Selama ini, Radinka tidak sadar kalau setiap pertemuan selalu mempunyai makna di baliknya.

Radinka selama ini hanya mengandalkan kekuatannya sendiri tanpa pernah berpikir yang terjadi di dunia ini tidak pernah ada yang namanya kebetulan karena semuanya adalah rencana Tuhan.

"Kalau dipikir-pikir memang benar juga, sepertinya kita memang direncanakan untuk bertemu oleh Tuhan karena aku yakin banget tidak ada yang namanya kebetulan," ujar Radinka yang sangat sadar dengan apa yang dialaminya saat ini adalah sama sekali bukan kebetulan.

Sam mengangguk membenarkan apa yang dikatakan oleh Radinka, mereka masih banyak bicara di dalam perjalanan menuju Gereja. Radinka sangat menyayangi Sam, dengan adanya Sam, perasaan Radinka jauh lebih damai daripada sebelumnya.

Lihat selengkapnya