Dear You: Tidak Ada yang Kebetulan

Radiandka
Chapter #35

Menunggu

Menunggu itu menyebalkan, tapi tidak ketika aku menunggu kamu

***

"Kamu mau sampai kapan nungguin aku, Sam? Keluarga kamu sudah nanyain terus kapan kamu nikah? Aku benar-benar gak masalah jika kamu mau menikah dengan pilihan orang tua kamu, jangan buang waktu untuk aku," kata Radinka menatap Sam di layar ponselnya.

Sebagai seorang wanita tentunya Radinka juga senang sekali ada pria yang ingin menikahinya, tapi di sisi lain Radinka masih takut untuk menikah karena ada beberapa hal yang harus dia urus seperti merenovasi rumahnya yang belum bisa dia lakukan.

"Hmm, aku memang tak suka menunggu, tapi kalau worth it kenapa gak? Menunggu kamu itu menyenangkan buat aku, Ra. Apapun yang aku lakukan untuk kamu adalah hal yang sangat menyenangkan," kata Sam dengan hati yang tulus. Dia merasa bahwa sudah seharusnya Radinka tidak memikirkan tentang perasaannya dan lebih fokus pada mimpi Radinka sendiri.

Radinka mengangguk paham, tapi dia merasa bersalah karena membiarkan Sam menunggu begitu lama untuk kesiapannya sendiri padahal dia ingin sekali menikah dengan Sam dan membangun rumah tangganya sendiri apalagi saat ini usianya juga sudah cukup untuk menikah. 

"Aku hanya merasa kasihan padamu karena harus menunggu terus, tapi aku janji setelah usiaku 30 tahun, aku akan segera menyiapkan diri untuk pernikahan kita," kata Radinka dengan wajah yang sedikit khawatir.

Sam hanya tersenyum dan ingin sekali rasanya terus bersama Radinka. Dia tahu Radinka khawatir dengan hubungan mereka yang sudah ditanyai beberapa kali oleh keluarga Sam. Namun, sebagai seorang pria yang mendampingi Radinka 2 tahun belakangan ini, dia paham betul Radinka bukan ingin menunda pernikahan mereka, tapi karena memang belum mampu.

"Apa pun itu, lakukan saja selama itu baik untuk perkembanganmu. Aku ingin kamu sukses, kita akan membangun mimpi kita satu-satu," kata Sam dengan wajah yang begitu teduh membuat Radinka sangat tenang.

Baik Radinka maupun Sam saling mendukung satu sama lain perihal mimpi-mimpi mereka, Radinka menyadari bahwa sebenarnya orang yang dia butuhkan sejak lama adalah Sam. Orang yang selalu mendukung mimpinya melebihi siapa pun, orang yang baru kenal, tapi bisa mendukung jauh lebih baik daripada orang-orang yang Radinka kenal sejak lama.

"Sadar gak sih? Orang-orang yang aku kenal bahkan gak semendukung ini untuk mewujudkan mimpiku? Tapi, kamu yang baru saja kenal rasanya sudah seperti orang yang telah lama mengenal aku. Aku jauh lebih baik sejak ada kamu, makasih, ya," ucap Radinka dengan penuh haru. Tidak ada yang bisa dia katakan pada Sam selain rasa terima kasihnya.

Lihat selengkapnya