Carilah pasangan yang mendukungmu, karena seumur hidup terlalu lama untuk tinggal bersama orang yang salah
***
Tidak terasa tahun yang Radinka dan Sam tunggu sudah tiba. Tahun di mana mereka menyiapkan pernikahan mereka di usia Radinka yang menginjak 30 tahun dan Sam yang sudah berusia 44 tahun. Cukup lama Sam menantikan hari pernikahannya, tapi melihat perkembangan Radinka, Sam sangat senang sekali.
Bersama dengan orang yang tepat di waktu yang tepat adalah sesuatu yang sangat disyukuri oleh Sam saat ini. Percintaannya tampak terlalu lambat untuk orang lain, tapi baginya ini adalah waktu Tuhan yang paling tepat setelah banyak sekali yang dia lalui selama ini dengan wanita-wanita yang pernah dia cintai sebelumnya.
“Sudah larut malam, kamu belum tidur?” tanya Radinka yang sudah setengah sadar saat Sam meneleponnya. Radinka yang bisa tidur di situasi apapun rasanya memang tidak akan mengerti bagaimana degup jantung Sam yang tak karuan sejak pagi tadi.
“Aku gugup banget, kira-kira besok seperti apa, ya?” tanya Sam yang membuat Radinka kembali melek karena dia hampir saja lupa bahwa besok adalah hari pernikahannya. Beberapa kali dia mencoba tersadar dan melihat kalender yang berada di atas meja.
“Ah, bisa-bisanya aku lupa besok hari pernikahan kita. Aku yakin semua akan baik-baik saja, tidurlah ini sudah jam 12 malam dan aku harus bangun lebih pagi untuk make up nanti,” ucap Radinka yang kembali merebahkan tubuhnya di kasur empuk.
Sam gemas sekali dengan Radinka yang tidak punya perasaan gugup sedikit pun padahal besok adalah hari yang sudah sangat dia tunggu sejak lama.
“Lupa? Ra, jangan sampai kamu lupa kalau aku suami kamu nanti,” kata Sam dengan nada bercanda dan membuat Radinka hanya tertawa pelan.
“Gak akan, ini adalah momen yang kita nantikan sejak lama, Sam. Aku gak mungkin lupa kalau kamu adalah suamiku, jadi tidurlah agar besok tidak kelelahan,” ujar Radinka yang akhirnya disetujui oleh Sam yang mulai mengantuk.
“Good night, sampai bertemu besok istriku,” ucap Sam dan ucapan Sam ampuh membuat Radinka sulit tidur setelah sambungan telepon sudah terputus.
Radinka menatap langit-langit kamarnya dan merasa bahwa waktu berjalan dengan cepat padahal dia merasa baru saja mengenal Sam, tapi sebutan istri yang akan tersemat dalam waktu kurang dari 24 jam untuk dirinya membuat Radinka sadar bahwa dia sudah memanfaatkan waktu dengan baik selama ini.