Sebab itu seorang laki-laki akan meninggalkan ayahnya dan ibunya dan bersatu dengan istrinya , sehingga keduanya menjadi satu daging
***
Degup jantung Radinka dan Sam menjadi lebih cepat daripada biasanya, semua pandangan menatap ke arah mereka dari ujung ke ujung. Beberapa kali Radinka mencoba untuk tetap tenang dan tidak gugup sedangkan Sam sendiri yang berada di sebelah Radinka hanya menyentuh lembut tangan Radinka agar wanitanya tak terlalu gugup.
“Jangan gugup, mereka gak gigit,” bisik Sam mencoba mencairkan suasana pada Radinka. Radinka hampir saja tertawa karena ulah Sam yang selalu bisa membuat dirinya tertawa.
“Baiklah, Tuan. Mari, kita masuk,” balas Radinka dan mereka berjalan dengan anggun menuju altar. Wajah Radinka tampak begitu cantik, tapi terlihat natural. Gaun yang dikenakan Radinka juga lumayan panjang yang begitu cantik seperti putri kerajaan.
Baik Radinka dan Sam sama-sama merasakan sesuatu yang luar biasa di hari pernikahan mereka. Seolah alam juga ikut merestui pernikahan mereka dengan cuaca yang mendukung padahal akhir-akhir ini sudah memasuki musim hujan.
Lucy dan Ria yang menjadi Bridesmaids di pernikahan tersebut tersenyum melihat kakaknya mendapatkan cinta sejatinya meski di usia yang tak lagi muda.
“Ternyata kita bisa menyaksikan Abang nikah juga, ya? Aku kira Abang bakal trauma sejak gagal nikah itu,” bisik Ria yang memikirkan bagaimana perasaan Sam saat itu.
Lucy mengangguk membenarkan ucapan sang kakak. Dia juga merasakan bagaimana kacaunya Sam saat itu dan tidak ada yang bisa mereka bantu selain berdoa untuk kebahagiaan Sam.
Setelah mereka sampai di altar, acara dimulai dan sampai pada janji pernikahan yang membuat Radinka berkaca-kaca begitu juga dengan Sam. Terlebih saat mereka mengucapkan janji pernikahan masing-masing.