Dearly

MiiraR
Chapter #12

Rain

Jam 09.00 malam

Bug

Gavi meletakkan beberapa buku favoritenya, di meja belajar Gilang.

“Semua buku ini, bisa bantu lo buat belajar pendalaman karakter,” ujar Gavi kemudian ia duduk di ujung ranjang Gilang.

“Perhatian banget lo,” ujar Gilang, menyanjung kepedulian Gavi terhadapnya.

“Gue, cuman ngga mau lo bikin malu gue,” ujar Gavi.

"Tenang aja, gue bakal lakuin hal yang terbaik biar Renata bisa lihat gue!” balas Gilang, dengan yakin.

Untuk pertama kalinya, ia mendengar kesungguhan Gilang. Biasanya ia tidak tertarik, dengan hubungan pacaran. Selama ini yang di lakukannya hanya belajar dan terus belajar.

Sikap yang di miliki Renata pun persis sama. Selama ini, ia tidak pernah mendengar kedekatannya dengan siapapun. Di usia mudanya ia terlihat sibuk belajar, mengembangkan bakatnya, bergabung dengan berbagai macam organisasi di sekolah untuk memperluas relasinya dan juga bekerja paruh waktu unutk memenuhi kebutuhan hidupnya.

Meskipun, ia terlahir dalam keadaan keluarga menengah. Ia cukup pandai menentukan arah hidupnya. Tidak ada batasan yang akan menghalangi Renata dalam mengejar mimpinya.

“Tapi, kayanya lo bukan tipe dia deh,” ujar Gavi, menggoda Gilang.

“Sotoy lo?” balas Gilang tidak terima dan memprotes dengan cepat.

“Beneran, kayanya dia juga lagi ngga tertarik pacaran dan masih focus sama kegiatan di sekolah aja,” balas Gavi, ia menceritakan apa yang di ketahuinya.

“Baguslah, dia punya kesamaan sama gue,” jawab Gilang, kemudian menyandarkan tubuhnya di kursi merasa tenang dengan apa yang di dengarnya.

“Cuma, masalah waktu aja Gav.”

"Nanti, juga bakal bisa ko,” balas Giang optimis, yakin bisa memenangkan hati Renata.

Gavi menggeleng, tidak percaya dengan apa yang di ucapkan Gilang. Setahunya, Renata bukan wanita yang mudah di ajak pacaran.

"Kayanya, lo tahu benar nih tentang dia?” terus Gilang, merasa curiga.

"Ya ngga tahu gimana, orang kita satu kelas, satu klub terus gue juga sering ketemu dia di tempat kerjanya,” balas Gavi.

"Jadi udah deh, ngga usah ganggu-ganggu tu anak,” timpalnya, mencoba menghentikan Gilang. Ia takut perasaan yang di miliki Gilang hanya kan membebani Renata dan membuat hubungan pertemananya dengan Renata rusak.

"Siapa lo? larang-larang gue,” ujar Gilang protes, tidak terima dengan ucapan yang di ucapkan adiknya. Seolah kehadirannya di hidup Renata hanya untuk mengganggunya saja.

Tubuh Gilang bergerak, mendekat ke arah Gavi. Dengan sebelah lengannya ia menyeret anak itu agar segera keluar dari kamarnya.

"Udah sana, gue mau belajar,” ujarnya, langsung mengunci pintu. Tidak akan membiarkan Gavi, mengganggu konsentrasinya.

#*#

Satu minggu berlalu dengan cepat kegiatan casting, menentukan peran dan membagikannya kepada anak-anak sudah di laksanakan.

Lihat selengkapnya