Pertandingan final yang di miliki Zoya, akan segera di adakan kurang dari seminggu lagi. Perasaan aneh menyelinapi hatinya, seminggu yang di jalani berjalan cukup tenang tidak ada satu pun gangguan yang ia dapat dari anak itu.
Sejak pertemuan itu Gavi tidak pernah menghubunginya, bahkan beberapa pesan yang Zoya kirimkan juga tidak di tanggapinya.
Tring
Sebuah pesan masuk ke dalam ponselnya, menunjukkan sebuah gambar yang berisi Gavi dengan seseorang yang terlihat berjalan keluar dari restaurant.
Dengan dua jari miliknya ia memperbesar gambar di layar.
“Gista, bukan. Terus siapa nih?” tanya Zoya, menyadari perempuan itu tidak di kenalnya.
Sejak kapan Gavi mengenalnya? Darimana? Dan kenapa ia tidak memberitahunya? beberapa pertanyaan mulai berkeliaran di kepalanya.
“Sama siapa Lo?” tanya Zoya, sembari meneruskan gambar yang di terimanya.
Namun, setelah tiga puluh menit berlalu ia tidak mendapat jawaban dari Gavi.
Karena tidak bisa menahan rasa ingin tahunya, Zoya segera menelponnya.
“Dari mana aja lo? Pergi sama siapa? Kok ngga pernah hubungin gue lagi? masih marah lo?” tanya Zoya setelah sambungan telponnya tersambung.
“Wesss santai dong bos. Buru- buru amat?" sahut Gavi.
“Kalau nanya tuh satu-satu.”
“Gav keadaan lo gimana? Baik-baik aja kan? Udah makan belom?" ujar Gavi, mencontohkan apa yang seharusnya Zoya lakukan, saat menyapanya di telpon.
“Gaada waktu gue, buat basa-basi kaya gitu,” balas Zoya.
“Jadi, abis jalan sama siapa lo?” tanya Zoya, penasaran.
“Hmmm, gebetan baru!” jawab Gavi, menggodanya.
“Terus Gista lo kemanain?” protes zoya, kesal.
“Ga di kemana-manain lah. Kan dia di rumah orang tuanya,” balas Gavi lagi, bercanda.
“Serius!” tegas Zoya, kesal dengan jawaban Gavi yang terus mempermainkannya.
“Gila lo yah anak se cantik dan sebaik Gista lo diemin, terus malah jalan sama cewek yang lebih tua lagi?” ujar Zoya terus menggerutu.
“Terus, apa bedanya kalau gue lagi jalan sama lo?” ujar Gavi, heran.
“Heh, berani-beraninya lo sama-samain gue sama tuh orang,” balas Zoya, tidak terima.
Gavi tersenyum, melihat reaksi Zoya yang begitu berlebihan.
Kenapa dia tidak bisa membedakan mana orang tua dan mana perempuan se usianya? pikir Gavi.