Dearly

MiiraR
Chapter #17

Match Day

Setelah menghampiri Zoya di ruang ganti, Gavi mengajak Gista untuk bergabung bersama dengan eman-temannya di tribun.

Ia membiarkan Gista berjalan lebih dulu, sementara ia mengikutinya dari belakang.

“Lo disini juga Ren?” tanya Gavi, menyadari kehadiran Renata di tengah perkumpulan teman-temannya. 

“Apa lagi ini?” pikir Gista di dalam hatinya.

Sebelumnya ia mengiyakan ajakan Gavi agar bisa membuka kesalahpahaman yang terjadi di antara keduanya. Tapi, dia malah mengajaknya ke tempat ini. Bertemu dengan orang-orang yang tidak terlalu di kenalnya.

Semua sikap yang Gavi tunjukkan hanya menambah ruang kesalahpahaman di hati Gista semakin membesar.

“Nih, kalau bukan karena dia. ga mungkin, gue disini!” jelas Renata sembari menunjuk ke arah Gilang yang berdiri di sampingnya. Anak itu terlihat mengenakan jaket khas miliknya dengan bawahan celana jeans.  

Satu jam yang lalu, di depan gang rumahnya bersama anak-anak yang lain Gilang datang untuk menjemput Renata. Kedatangannya yang begitu tiba-tiba membuat Renata tidak bisa menolak permintaannya. Terlebih ia datang dengan membawa anak-anak yang lain menimbulkan perasaan tidak enak di hatinya dan untuk menghargai kedatangan mereka ia mengiyakan ajakan Gilang untuk datang ke tempat ini.

“Udahlah, have fun ajar Ren!” ujar Gilang, bibirnya terus tersenyum sumringah.

Melihat kebahagianan yang tidak pernah gilang tunjukkan, menambah rasa bahagia di hati Gavi juga.

Selanjutnya mereka mulai mengambil sesi foto, membentangkan banner yang menunjukkan dukungannya untuk Zoya.

Suasana di stadion semakin memanas, para pemain dari setiap tim mulai memasuki gedung di iringi sorak sorai meriah dari para penonton yang datang. Membanjiri dengan penuh semangat dan keceriaan. Selanjutnya terdengar lagu kebangsaan bergema di stadion, sebelum pertandingan benar-benar di mulai.

Kedua lengan Zoya bergerak, merangkul kedua teman yang berada di sisi kanan dan kirinya, mereka saling terhubung membuat lingkaran dengan kepala yang saling bersentuhan. mulai memanjatkan doa dengan kepercayaannya masing masing.

“Dalam lindungan, penjagaan dan bantuan Tuhan yang maha esa. Tolong bantu kami dan berikan kami kemudahan dalam menyelesaikan pertandingan hari ini. Berikan kami hasil terbaik dari segala usaha yang telah kami lakukan dan tolong jaga kami agar bisa pulang dalam keadaan selamat tanpa mendapat cedera sedikit pun,” ujar Zoya, sebagai seorang tim kapten ia mulai memimpin doa dengan khusyuk.

Selanjutnya, mereka mulai berpencar menuju posisi masing-masing yang telah di tentukan.

Pandangan Zoya, kembali berputar mengitari stadion. Mencari seseorang, berharap jika Rio akan ada di tengah ribuan penonton.

“Fightingg Zoyaaaaaaaaaaa ...!!!” 

“Quennn gue pasti menang!” teriak Gavi dari atas tribun.

Suara lantangnya berhasil menambah riuh suasana. Zoya tersenyum, bangga dengan keberanian yang di miliki anak itu.

Sekali lagi, ia kembali melihat ke arahnya. memastikan jika ia akan memberikan penampilan terbaik untuk Gavi, teman-teman yang di bawanya, tim nya, juga untuk dirinya sendiri.

priiiiit

Lihat selengkapnya