Dearly

MiiraR
Chapter #22

Puzzle

Setelah menunggu satu jam lagi, Rio memutuskan untuk menghubungi ponsel Zoya. Namun sayang, panggilannya tidak terhubung. Begitupun saat ia mencoba menghubungi Gavi, anak itu tidak menjawabnya menimbulkan perasaan khawatir dan cemas di hatinya secara bersamaan.

Jemari Rio bergerak, memeriksa social media Zoya.

Namun, tak ada pembaruan status terbaru dari pacarnya.

Selanjutnya, ia mulai mengecek social media Gavi terdapat tiga status baru yang di unggah anak itu sekitar dua jam yang lalu.

Yang pertama menunjukkkan foto Gavi yang tengah menghadap ke arah lapangan, di jersey yang ia gunakan terpampang nama Zoya menunjukkan dukungan yang ia berikan penuh untuknya. Di unggahan kedua menunjukan kumpulan pertandingan Zoya yang Gavi ambil dari sudut pandangnya dengan cara yang mengesankan menunjukkan semua kemampuan yang di milikinya dan di unggahan terakhirnya, terlihat keduanya saling merangkul. The queen dua kata itu Gavi gunakan untuk melengkapi unggahannya menunjukkan sukacita yang ia dapat dari kemenangan kakak perempuannya.

“Harusnya aku langsung datang aja kan Zoy?” tanya Rio, kepada dirinya sendiri.

Seharusnya, ia menjemput Zoya langsung ke tempat pertandingan. Mengajak Zoya pergi ke tempat makanan favoritnya, memberikan hadiah dan merayakannya bersama.

Tanpa harus menunggu lebih lama seperti ini.

Terkadang ia membencinya, merasa keputusan yang di ambilnya salah. Semua kekosongan ini hanya membuat pikiran liar semakin tumbuh di kepalanya.

##

Sudut bibir Zoya tersenyum canggung, menyapa seorang dokter perempuan yang berada di hadapannya. Dahinya mengerut, berfikir merasa familiar dengan wajah dokter yang di temuinya.

Tapi, dimana ia melihatnya? Kapan? Dan dari siapa ia mengenalnya?

Beberapa pertanyaan masuk di kepalanya secara bersamaan.

30 menit yang lalu.

Saat menuju perjalanan pulang ke rumahnya. Tepat di lampu merah, seseorang mengetuk pintu mobilnya. Ia menyangka jika Gavi adalah pacarnya, pertengkaran hebat yang terjadi di antara keduanya menarik perhatian banyak orang. Tepat, setelah Zoya meninggalkannya, anak itu kehilangan kesadarannya.

Sebagian orang membawa Gavi ke rumah sakit dan sebagian lagi mencari mobil yang di kendarai Zoya untuk memberitahunya.

Mengetahui kondisi itu membuat Zoya segera bergegas menuju rumah sakit yang di tuju dengan mengikuti ambulance.

Melihat keadaannya yang kini tengah terbaring lemas di ruang perawatan, menimbulkan rasa bersalah dan menyesal di hati Zoya.

Seandainya ia bisa bersabar lebih lama lagi dalam menghadapi sikap Gavi pasti ia tidak akan pernah melihatnya tergulai lemas seperti ini.

Sikap kasar yang ia tunjukkan terjadi saat ia mencoba menutupi rasa sakitnya.

Tapi, kenapa Gavi tidak berterus terang? Apa yang membuatnya seperti ini?

Namun, beruntungnya dengan bantuan orang-orang itu ia Gavi bisa tiba tepat waktu ke rumah sakit, mendapat penangan dan melewati waktu emas dengan baik.

Flashback Off

Dokter Fita, tersenyum akhirnya ia bisa menemukan seseorang untuk mengenal Gavi lebih dalam.

Di waktu yang selarut ini, ia mendapat panggilan jika pasiennya di larikan ke IGD. Hal itu membuat Fita harus segera kembali dan memeriksanya, memastikan sendiri kondisi Gavi.

Lihat selengkapnya