Dearly

MiiraR
Chapter #27

Breaklunch

Satu jam lebih ia mengelilingi pesisir pantai, lalu kembali ke titik semula.

Di saat yang bersamaan Gavi berjalan keluar dari dalam tendanya, tubuhnya terhuyung-huyung, rambut yang ia miliki berdiri seperti sarang burung. Penampilannya berantakan, ia hanya memakai kaos berwarna hitam usang dengan celana pendek berwarna army.

Selanjutnya, ia menegak air mineral. lalu duduk di salahsatu bangku, kemudian mengeluarkan satu set alat sikat gigi dari saku celananya. Dengan santai, ia membersihkan bagian mulutnya.

Zoya menggelengkan kepalanya, lengannya bergerak menutupi matanya menghalangi pemandangan yang hampir merusak harinya. Kemudian, ia duduk di samping Gavi. Beristirahat sejenak dan mengatur nafasnya, setelah berolahraga satu jam dengan intens.

Setelah membersihkan mulutnya, Gavi mulai membasuh wajah dan mengguyur rambut dengan sisa air yang di milikinya.

“Gue ngga tahu kalau lo bisa se fleksibel ini?” ujar Zoya, memuji sikap santai Gavi yang bisa melakukan apa saja dan dimana saja.

“Tapi, bukannya lo kesini mau ajak gue lihat sunrise ya.”

“Bukan, lihat pertunjukkan orang utan lagi mandi?” ucap Zoya melayangkan keberatan.

“Yaudah, kita diam saja disini sehari lagi. Jadi lo bisa sekalian lihat sunset sama sunrisenya,” jawab Gavi, mengatakan solusi yang masuk akal.

"Menurut lo, gue ngga ada kerjaan lain apa?” potong Zoya, menolak.

“Ya udah sih, kerjaan mah gampang. Gak dapet ini, pasti nanti ada yang datang lagi kok!” balas Gavi, mengatakan itu bukan hal yang besar.

“Dih, kok gitu. Kok lo remehin kerjaan gue?” balas Zoya, tidak terima.

“Yaudah, mau pulang sekarang? ayo!” ajak Gavi.

“Dih apaan, nyebelin banget lo Gav,” bals Zoya, kembali tidak setuju dengan saran yang Gavi berikan.

Gavi menggeleng tidak mengerti, dengan semua jawaban yang ia berikan namun malah di tolak mentah-mentah oleh Zoya.

“Kalau udah kaya gini, kayanya gue tahu lo maunya apa?”

“Lagi, lapar kan lo?!” tanya Gavi, mengatakan pendapatnya.

Zoya mengangguk mengiyakan, hari sudah berlalu lebih dari setengahnya namun ia belum memasukkan apa-apa ke dalam perutnya. Lonjakan asam lambung mulai naik dan membuat ia mempermasalahkan hal-hal sepele. Yang kini perlu di lakukannya adalah menambah kadar gula ke dalam tubuhnya agar moodnya kembali terjaga.

“Ya udah, mau masak apa nih kita?” tanya Zoya.

“Masak, siang bolong gini?” balas Gavi, sambil mengajukan sebuah pertanyaan.

“Ya, terus lo mau gimana. kan kita lagi kemping ceritanya,” jawab Zoya.

Lengan Gavi bergerak menunjuk beberapa resort mewah yang berada tidak jauh dari pantai.

“Ngerti kan sekarang?” tanya Gavi.

“Yee, kenapa ngga bilang dari tadi,” balas Zoya, protes.

Lihat selengkapnya