Dearly

MiiraR
Chapter #29

Secret

Zoya dan Gavi kembali duduk di bangku depan tenda yang langsung menghadap ke arah pantai. Telapak kaki yang menginjak langsung pasir putih, angin sepoi-sepoi yang berlalu lalang, suara deburan ombak, juga matahari yang mulai terbenam.

“Waaaaah ...,” gumam Zoya berdecak kagum, melihat pemandangan yang begitu Indah di depan matanya. Bagaimana bisa ia melewatkan hal se cantik ini.

Di sampingnya terlihat Gavi yang masih bergelut dengan perasaannya.

Deburan ombak yang di dengarnya senada dengan riuh yang berada di dalam isi kepalanya.

“Huh ...,” Gavi menghela nafasnya, merasakan angin segar yang melewati tubuhnya.

Di belakang kacamata hitamnya, ia menyembunyikan air mata yang menggenang di pipinya.

Pertemuannya dengan ibu, berdampak besar di hidupnya. Membuat ia tidak bisa menggambarkan perasaan yang tengah menghantam hatinya dengan kuat.

“Cepat, makan!” ujar Zoya menyodorkna kue ke arah Gavi.

Gavi menepisnya dengan cepat.

“Gue, nggak bisa makan Zoy,” balas Gavi, menolak.

“Kenapa, enak loh Gav? kayanya ini sesuai sama selera lo! ngga terlalu manis tapi bikin nagih,” jawab Zoya me review makanan yang masuk ke dalam mulutnya.

Gavi mengangguk, setuju. Ucapan yang Zoya berikan berhasil membangunkan kenangan lamanya. Bagaimana ia bisa melupan rasa dari makanan yang di buatnya? Berapa lama ia menahan keinginannya untuk bisa menikmati itu lagi.

“Lo sakit lagi Gav?” tanya Zoya, khawatir dengan keadaan Gavi. Takut jika aktifitas yang di lakukan keduanya, membuat tubuh Gavi kelelahan dan kembali menimbulkan rasa sakit.

Kepala Gavi, menggeleng menjawab.

“Bukankah ibu yang tadi terlihat begitu familiar?” ujar Gavi, mencoba memberitahu Zoya.

“Iya, kayanya wajahnya ngga asing. Tapi, gue gatau pernah lihat dia dimana” balas Zoya, merasa pernah melihat nya.

“Kenapa, lo kenal dia yah? atau karena lo sering kesini, jadi dia ngasih ini buat kita?” tanya Zoya penasaran.

“Dia ibu Ros, mama gue Zoy” ucap Gavi dengan suaranya yang bergetar takut.

Mulut Zoya berhenti mengunyah, perkataan yang Gavi katakan terasa sangat mengejutkan dan membuat ia tak mampu berkata-kata.

Bola matanya membelalak, tak percaya. Bagaimana bisa ia melupakan wajah familiar itu? Padahal dulu setiap hari Ibu Ros juga mengurus dan sering mengajaknya bermain.

“Ya, lo ngga bercanda kan?” ujar Zoya.

Lihat selengkapnya