Dearly

MiiraR
Chapter #31

Keep

Apa begitu besarnya rasa takut yang di milikinya? Sehingga membuat ia bisa teralihkan dari kehidupan yang tengah di jalaninya.

Jika sudah se rumit ini? Bisakah Zoya membantunya? pikir Zoya, merasakan keraguan di dalam hatinya.

“Apa dengan memikirkannya, membuat lo merasa lebih baik?” tanya Zoya, lagi.

Gavi menggeleng, semua pertanyaan itu terus berada di kepalanya tanpa pernah menemukan satu jawaban pun. Yang ada kepalanya hanya semakin sakit dan terasa akan pecah. 

“Iya, makanya jangan terlalu di pikirin,” ujar Zoya, memintanya.

Hening, tidak ada jawaban yang Gavi berikan. Tentu saja ia juga tidak ingin terlalu memikirkannya. Namun, bagaimana jika pertanyaan ini lah yang terus masuk ke dalam kepalanya dan mengganggu semua konsentrasi yang ia miliki.

“Bantu Gue Zoy, gue mohon!” pinta Gavi, lagi.

“Bukankah udah terlalu banyak permintaan yang lo kasih ke gue?”

“Lo minta gue sembunyiin tentang penyakit dan ibu, dari papa Juna dan Gilang. Sekarang lo minta gue masuk ke projek lo?”

“Lo pikir se gampang itu, gimana pendapat anak-anak yang lain lo pikir mereka akan setuju? ” tanya Zoya, tidak yakin.

“Gue akan mengurusnya!” balas Gavi, akan menanganinya.

“Gav, kok lo jadi egois gini?” tanya Zoya, menatapnya seolah ia tidak pernah mengenal sisi ini dari Gavi.

“Egois?” tanya Gavi merasa idak terima dengan ucapan yang Zoya berikan. Ia beranjak menjauh dari perempuan itu, berniat untuk pulang dan meninggalkannya.

Keputusannya untuk memberitahu Zoya tentang semuanya, ternyata salah. Reaksi yang di berikannya berbanding dengan harapan Gavi tentang perempuan itu. Dan, itu menyakitinya berulang kali.

Bagaimana Zoya bisa berfikir bahwa semua keputusannya hanya diambil karena sifat egoisnya? tanya Gavi dalam hati.

Warna langit keemasan, senada dengan amarah yang kini menelisik hati Gavi. Entah, apa yang harus di lakukannya.

Zoya hanya bisa terdiam, merasa bersalah karena ucapannya yang kelewatan. Tapi, Zoya juga tidak bisa terus mengiyakan semua permintaan Gavi.

Ia tidak ingin mengamini, setiap fikiran buruk yang singgah di pikiran itu. Ia harap Gavi bisa terus berfikir positif, melakukan hal seperti biasanya dan dengan begitu apa yang Gavi rasakan bisa terlupakan.

Langkah Gavi terhenti, kemudian ia kembali ke arah Zoya tidak bisa meninggalkannya begitu saja. Terlebih, masih banyak yang harus di ucapakannya. Ia tidak ingin percakapan itu menggantung dan malah merusak hubungan keduanya.

Lihat selengkapnya