Dearly

MiiraR
Chapter #37

Duty

 Di titik ini, ia benar-benar tidak yakin dengan apa yang terjadi. Banyak hal yang harus di pikirkannya, pengobatan Gavi, tindakan ayah semua pertanyaan itu datang dan menenggelamkannya.

Ia juga tidak yakin, Bisakah menyelesaikan pertunjukkan dengan baik. Bagaimana jika semua kondisi ini membuat pikirannya kacau. Sehingga kehadirannya di dalam pertunjukkan malah mengacaukan saja.

“Kamu tu harus inget, sekarang kamu pemeran utamanya Lang. Kamu yang bakal jadi pusat perhatian! Apa yang kamu lakuin, ucapan yang keluar dari mulut kamu, semua orang akan tiba-tiba tertarik.”

“Aku ngga minta kamu untuk tampil sempurna,” ujar Zoya, memberinya nasihat.

“Tapi aku mau kamu tunjukkin semua kemampuan dan gairah yang kamu punya. Dengan banyak berlatih, kamu bisa meminimalisir kesalahan itu.”

“Kalau sekarang kamu ngga tahu alasan kamu ada di pertunjukkan ini buat apa? dan kamu mulai merasa bosan dengan rutinitas ini.”

“Kamu cukup rehat sejenak, ambil nafas. Yakinin diri kamu kalau semua ini akan selesai dengan cepat."

“Kamu juga jangan lupa, hal apa yang buat kamu yakin ambil tawaran ini,” terusnya.

“Sekarang ini udah dimulai, kamu ngga akan bisa lari dan sembunyi dari ini.”

“Sama seperti bagaimana kamu memilih untuk bergabung, kamu juga harus menyelesaikannya hingga akhir,” lanjut Zoya, terus memberi nasihat kepada Gilang agar bisa meyakinkannya dan tidak goyah dari pilihan yang sudah di ambilnya.

Ia yakin kedatangannya kali ini, bukan untuk mengantar titipan dari Juna saja. Lebih dari itu, ada banyak hal yang sedang di tahannya.

Tatapan yang Gilang berikan tidak bisa membohonginya, ia juga bisa merasakan setiap pertanyaan yang tertahan di ujung lidahnya.

Namun, di waktu yang singkat ini, hanya ini yang bisa Zoya lakukan. Ia harap, apa yang diucapkannya bisa Gilang terima, sesuai dengan maksud yang ia miliki sebelumnya.

Jika tidak sekarang, mungkin suatu saat Gilang akan memahaminya.

Sekali lagi, ucapan dan tindakan yang Zoya berikan berhasil menenangkannya. Entah daya tarik apa yang di miliki perempuan ini, bagaimana bisa ia mengerti tentang apa yang dirasakannya bahkan sebelum Gilang bertanya. Ia juga bisa memberikan jawaban yang memuaskan hatinya.

Rasanya kedatangannya kali ini tidak sia-sia, sebelumnya ia ingin mencari tahu tentang apa yang terjadi. Namun, Zoya berhasil mengalihkannya dengan perhatian yang sebelumnya tidak di sadari oleh Gilang. Dengan itu pula, rasa semangat yang di milikinya semakin kuat dan membesar.

Ia harus melakukan yang terbaik, agar Zoya bisa melihatnya dengan tatapan Bangga. Bukan tatapan seorang kakak yang selalu mengkhawatirkan adiknya.

**

Lihat selengkapnya