Dearly

MiiraR
Chapter #40

2 minus 1

Renata belum menceritakan ini kepada keluarganya, takut akan menambah pikiran di hati mereka.

"Ga papa, mereka pasti dukung keputusan yang gue buat kok,” balas Renata, menyembunyikan setiap masalah yang tengah di hadapinya dengan rapih.

Gavi kembali melihat ke arahnya, merasakan sesuatu yang salah. amun, ia takan menunggu sampai Renata mau menceritakannya sendiri.

Jika kebanyakan orang akan menikmati masa SMA-nya dengan bersenang-senang. Renata harus terus membagi dirinya, impian dan juga keluarganya. Ia berjuang sedikit lebih awal, dan berusaha menata hidupnya dengan baik.

Sikap dingin yang di miliki nya berhasil menyembunyikan kesulitan yang tengah di hadapinya.

Sebagai anak yang pernah merasakan kejayaan mas orang tuanya, ia juga memiliki dorongan untuk mengembalikan masa jaya itu. Memberikan prestasi dan hidup yang baik untuk mereka yang sudah berhasil mendidiknya.

“Menurut lo, Gilang gimana? gue, denger-dengar dia lagi gencar banget tuh deketin lo,” tanya Gavi, penasaran dengan pandangan Renata kepada abangnya.

"Issh ...,” Renata berdecak kesal, tidak suka denga pembahasan yang Gavi berikan.

Ia tidak mengerti kenapa perasaan yang di milikinya terhadap mereka jauh berbeda. Ketika bersama Gavi, ia akan bicara dengan lebih santai. Namun, bersama Gilang ia menemukan dirinya yang lain. Perasaan yang membuat jantungnya terus berdegub kencang, tidak bisa menatap matanya secara langsung, bahkan untuk berbicara dengannya rasanya tidak sanggup untuk ia lakukan.

“Ngga ada perasaan apa-apa. Lagian, gue yakin orang-orang kaya kalian deketin gue, cuman karena penasaran aja! " balas Renata, berfikir dengan logikanya.

“Sorry, orang yang kaya gimana yang lo maksud?” ujar Gavi, memprotes ucapan Renata.

“Udahlah Gav, lagian gue ngga tertarik tuh sama yang namanya pacar-pacaran. Sekarang gue cuman mau focus sama pndidikan dan karir gue aja!” sahut nya.

“Ya tapi kan, semuanya bisa jalan barengan.”

“Gilang juga sama, dia bilang mau focus sama pendidikannya. Tapi tiba-tiba rumor tentang kalian berdua bikin heboh se isi sekolah,” jelas Gavi.

“Ya, kalau soal itu gue juga ngga tahu. Kan kakak lo sendiri yang mulai semuanya."

"Dia ngga lagi jadiin gue bahan permainannya kan?” tanya Renata, merasa ragu dengan keadaan yang tengah menjebaknya.

Gilang yang secara terang-terangan mendekati dan menyatakan perasaan terhadapnya. Membuat mereka menjadi perhatian dan gunjingan di sekolah, hal itu mau tidak mau membuat Renata juga mendengar perkataan buruk orang lain tentang dirinya. Mengatakan jika ia harus tahu posisinya, dan tidak seharusnya renata menerima ajakan Gilang karena keduanya tidak setara.

Hal itu, membuat ia menutup lebih awal kisahnya dengan Gilang dan tidak berharap apapun lagi kepadanya.

“Ya makanya, gapapa jalanin aja dulu. Kalau lo masih ragu, lo bisa jadiin gue sebagai jaminan,” balas Gavi terus meyakinkannya.

“Seandainya, Gilang sesuai dengan apa yang lo pikirin dan dia mulai nyakitin lo.”

“Lo bebas lakuin apa aja ke gue."

Lihat selengkapnya