Deathskull

Rama Sudeta A
Chapter #5

Move

Setelah selesai membantai dan menghabisi semua orang yang berada dalam bar tersebut, pemuda berambut putih, yang tak lain adalah Lucas, sedang menikmati segelas Lager buatannya sendiri di tengah-tengah ruangan yang penuh dengan mayat-mayat manusia yang termutilasi dan kubangan kolam darah dimana-mana.

Setelah meneguk habis minumannya, Lucas segera beranjak dari tempat yang sudah hancur itu, dengan berbagai perabotan yang hancur dan berserakan di seluruh ruangan dan sebuah cahaya bohlam yang berkedip-kedip di atasnya.

"Pyarrr!"

Bohlam itu meledak dan cahaya pun lenyap ditelan kegelapan tepat saat Lucas keluar dan menutup pintu masuk bar dengan lembut.

***

"Serangkaian pembunuhan secara brutal terjadi akhir-akhir ini di distrik-distrik sekitar distrik Nightmare yang baru saja dibersihkan secara total oleh pemerintah. Para korban selalu ditemukan dalam keadaan yang sangat mengenaskan, atau lebih tepatnya termutilasi secara asal-asalan. Identitas dan motif pelaku masih belum dapat diketahui. Rumor yang beredar luas di masyarakat menduga bahwa sang pembunuh berantai bukanlah seorang manusia. Mereka menduga berbagai pembunuhan yang terjadi belakangan ini adalah ulah dari sesosok monster atau bahkan iblis, lantaran cara pelaku yang mengeksekusi korbannya dengan sangat brutal, sadis dan tak kenal ampun. Motif yang tidak jelas dan target yang dipilih secara acak, tidak peduli siapa atau apa status korban membuat rumor dan dugaan ini semakin kuat dan beredar luas. Namun ...."

Suasana kota pada hari-hari setelah dibersihkannya sebuah "mimpi buruk" yang tertinggal dalam surga itu berubah menjadi begitu mencekam, baik siang maupun malam.

Warga-warga kota kelas menengah dan keatas yang seharusnya sudah bisa bernafas lega karena lenyapnya para kaum kelas bawah yang anarkis justru harus selalu harap-harap cemas akan nyawa mereka yang bisa saja melayang kapanpun dan dimanapun mereka berada.

Sebuah teror pembunuhan berantai tiba-tiba muncul dan menghantui mereka semua. Membayangi di setiap pagi, siang dan sore hari, lalu merayap bersamaan dengan terbitnya kegelapan malam yang mencekam, masuk ke dalam setiap mimpi-mimpi mereka, meneror dan mengubahnya menjadi sebuah mimpi buruk yang sebenarnya, kematian.

Mungkin, arwah-arwah dari para warga kelas bawah yang anarkis di distrik Nightmare tidak terima dengan apa yang mereka dapatkan selama hidup mereka, termasuk kematian mereka.

Ketidakadilan yang diberikan oleh para pemimpin di pusat kota kepada mereka, yang seakan hanya menganggap mereka sebagai kaum buangan, kotoran, sampah dan anjing liar yang harus disingkirkan, membuat sebagian besar dari mereka benar-benar berubah menjadi sekumpulan binatang buas yang hanya menyukai keliaran dan kebebasan dalam hidup mereka. Mereka tidak segan-segan untuk menggunakan kekerasan bahkan membunuh hanya untuk bersenang-senang.

Sikap, perilaku dan kebiadaban yang mereka, kaum elite kelas atas, ciptakan sendiri itulah yang membuat kecemasan, kekhawatiran, dan ketakutan timbul dalam diri mereka. Mereka takut para binatang buas itu semakin menggila dan tidak bisa mereka kontrol lagi dengan kelicikan dan ketidakadilan mereka.

Lihat selengkapnya