Deep Love; Sekali Lagi Aku Mencintaimu

Rahmi Azzura
Chapter #1

Terpaksa Berpisah

"Keira pulang..." ucap Keira lemah saat memasuki rumah. Suaranya hampir tenggelam di antara langkah kakinya yang lesu.

Hari ini seharusnya menjadi hari yang melegakan. Ujian terakhir sudah selesai. Beban buku dan catatan yang selama ini menyita waktunya akhirnya berakhir. Seharusnya Keira bisa tersenyum lega. Tapi nyatanya, ada sesuatu yang mengganjal di dadanya, membuat langkahnya terasa berat.

Mama dan Amel, sahabat terbaiknya, sudah menunggunya pulang. Namun, ekspresi Keira yang suram membuat mereka bertukar pandang penuh tanya.

"Kamu kenapa, Kei? Kok pulang-pulang muka ditekuk begitu?" tanya Mama setelah Keira mencium tangannya.

Keira memaksakan seulas senyum, tapi itu jauh dari kata 'baik-baik saja'.

"Iya, Kei, lo kenapa? Pulang-pulang udah kayak orang abis ditinggal pesawat," Amel ikut menimpali, menatap sahabatnya penuh selidik.

"Gak kenapa-napa," jawab Keira datar. "Lo dari tadi di sini?"

"Lumayan, ada setengah jam kali. Lo dari mana aja sih?"

"Lo nginep, kan?" tanya Keira, menghindari pertanyaan Amel.

"Pengennya sih gitu. Tapi kalo lo keganggu, gue pulang aja."

"Apaan sih, lo! Udah, nginep aja," ujar Keira, lalu menarik tangan Amel menuju kamarnya.

Mama hanya menggeleng sambil tersenyum tipis, membiarkan kedua gadis itu pergi. Ia tahu, jika Keira sedang seperti ini, hanya Amel yang bisa membuatnya bicara.


Di dalam kamar, Keira langsung melempar tasnya ke atas tempat tidur. Tanpa berkata apa pun, ia mengambil boneka favoritnya, duduk bersandar, lalu membenamkan wajahnya di atas boneka kesayangannya itu.

Amel duduk di pinggir ranjang, mengamati Keira dengan dahi berkerut. Ini bukan pertama kalinya Keira seperti ini, tapi kali ini terasa lebih ... berat.

"Gara-gara siapa lagi lo begini?" tanya Amel akhirnya, suaranya lebih lembut dari biasanya.

Tak ada jawaban. Hanya keheningan yang menyelimuti ruangan. Sampai akhirnya, bahu Keira mulai bergetar. Amel menelan ludah. Tanpa ragu, ia mendekat, merangkul sahabatnya, menarik kepala Keira agar bersandar di bahunya.

Lihat selengkapnya