Deep Love; Sekali Lagi Aku Mencintaimu

Rahmi Azzura
Chapter #8

Pesan yang Menghancurkan

Amel segera memasang headset Bluetooth-nya ketika melihat ada panggilan masuk di ponselnya. Sedikit kesal sebenarnya saat melihat nama si pemanggil, tetapi ia enggan menolak.

"Halo, kenapa?" tanya Amel tanpa basa-basi.

"Tadi Keira dateng bareng lo?" Suara Radit terdengar di seberang telepon, terdengar ragu.

"Iya, kenapa?"

"Oh, enggak apa-apa. Dia baik-baik aja, kan?"

Amel mendengus kesal. "Menurut lo? Dengan lo liat dia kaya tadi, dia baik-baik aja?"

Radit terdiam sesaat. "Ya maaf, gue enggak bermaksud bikin sahabat lo nangis lagi."

"Minta maaf sama dia lah! Jangan sama gue! Enggak ada urusannya sama gue!" tukas Amel tajam, melirik sekilas ke arah Keira yang sedang memandang kosong ke luar jendela.

"Lo kok jadi sensi gini, Mel?"

"Lo yang bikin kesel. Kenapa sih enggak ngalah aja dan perbaiki hubungan kalian kalau emang masih saling cinta!" suara Amel sedikit bergetar, frustasi melihat kebodohan dua orang sahabatnya.

Radit terkekeh pelan, tapi terdengar getir. "Bukannya dia udah benci banget sama gue? Tadi aja pas gue panggil, dia bersikap kaya orang asing. Waktu gue tahan pun, dia cuma ngeliat gue dengan sinis. Lo liat sendiri tadi, kan?"

Amel mendecak. "Ya Tuhan! Lo sama Keira tuh sama aja! Sama-sama gengsian. Sama-sama keras kepala. Mestinya yang begini tuh jodoh ampe mati!" gerutunya.

Radit tertawa kecil. "Lebay lo! Gue cuma mau bilang, titip Keira ya. Tolong hibur dan temenin dia. Kalau ada apa-apa sama dia, tolong kabarin gue."

Lihat selengkapnya