Deep Love; Sekali Lagi Aku Mencintaimu

Rahmi Azzura
Chapter #10

Merelakan

Beberapa hari terakhir, Keira harus beristirahat di rumah karena kesehatannya sempat menurun. Ia menyadari bahwa pikiran yang tak terkendali menjadi faktor utama kondisinya memburuk. Terlalu banyak energi yang ia habiskan untuk memikirkan hubungannya dengan Radit. Karena itu, hari ini Keira memutuskan untuk merilekskan pikirannya dengan pergi bersama Amel. Ia ingin menghabiskan waktu di toko buku, menikmati makanan favoritnya, dan berbincang dengan sahabat terbaiknya.

“Mah, hari ini aku mau jalan sama Amel, ya,” ujar Keira setelah menyelesaikan sarapan pagi.

“Kamu kan baru sehat, Kei. Jangan terlalu capek dulu.”

“Enggak kok, Mam. Boleh, ya? Pliiis…” Keira merajuk, menampilkan puppy eyes yang selalu berhasil meluluhkan hati mamanya.

“Memangnya mau ke mana?”

“Hmm … yang pasti Kei mau ke toko buku. Setelah itu lihat nanti aja.”

“Ya sudah, tapi janji jangan terlalu capek dan jangan telat makan!”

“Siap, bos!!” jawab Keira dengan sumringah.

♥♥♥

Keira dan Amel baru saja keluar dari perpustakaan kampus. Sebelum bertolak ke toko buku, Keira memutuskan untuk mengembalikan buku yang dipinjamnya. Tanpa mereka sadari, sepasang mata sedang memperhatikan mereka dari kejauhan.

“Woy! Ngapain lo di sini?” suara Andri mengagetkan Radit yang sedang memandang Keira tanpa henti.

“Apaan sih? Rusuh lo, ah!” Radit menggerutu, tetap menatap Keira tanpa mengalihkan pandangannya sedikit pun.

“Ohh, sedang memandangi sang bidadari rupanya!” celetuk Gilang setelah mengikuti arah pandang Radit. Andri dan Bagas menahan tawa, memergoki sahabatnya yang masih belum bisa move on.

“Beraninya dari jauh. Panggil dong!” ledek Bagas.

Tanpa aba-aba, Andri tiba-tiba berseru, “Keiraaa…!”

Radit spontan berbalik dan meninggalkan tempatnya. Ia tak ingin Keira tahu bahwa ia sedang memperhatikannya dari jauh.

“Hai, Ndri…” balas Keira seraya melambaikan tangan setelah mengetahui sumber suara yang memanggilnya.

Ia melihat Andri, Bagas, dan Gilang berdiri di sana, serta sosok Radit yang semakin menjauh. Hatinya kembali berdetak lebih cepat. Matanya refleks mengikuti langkah Radit yang terus menjauh.

Lihat selengkapnya