Deep Love; Sekali Lagi Aku Mencintaimu

Rahmi Azzura
Chapter #13

Peringatan

Sekitar tiga bulan lagi, kampus Pelita Bangsa akan mengadakan festival tahunan. Setiap anggota BEM dari masing-masing fakultas mengirimkan perwakilan sebagai panitia dalam mempersiapkan acara tersebut. Keira pun menjadi salah satu panitia yang terlibat. Sementara Radit terpilih menjadi ketua panitia untuk acara festival tahun ini.

Hari ini, seluruh panitia diminta untuk berkumpul dalam agenda rapat yang sudah ditentukan sebelumnya. Keira tahu, ia pasti akan bertemu lagi dengan Rania di agenda rapat kali ini. Keira sudah berjanji pada dirinya sendiri untuk tidak lagi menjalin komunikasi apapun lagi dengan Radit selain terkait dengan agenda festival.

“Kei, buat kamu. Jangan telat makan. Nanti kamu sakit. Agenda hari ini cukup padat dan tugas kamu juga cukup berat soalnya.” Ucap Radit sambil memberikan kotak makanan berisi chicken sandwich kesukaan Keira. Tatapannya lekat, seolah ingin menghipnotis Keira sehingga sulit untuk menolak pemberian Radit.

Keira melirik jam di tangannya, sudah jam dua belas kurang sepuluh siang hari, dan rapat baru saja selesai.

“Enggak perlu, Dit. Gue bawa makan, kok. Tenang aja.” Keira kembali mengangsurkan kotak makan tersebut ke arah Radit dengan berat hati. Namun Radit menahan tangan Keira. Mata mereka bertemu, dan Keira bisa merasakan sesuatu di balik tatapan Radit. Seakan Radit masih mencari sesuatu darinya—sisa-sisa cinta yang mungkin masih tersimpan di sana.

“Aku enggak menerima penolakan. Silahkan makan dan lanjutkan tugas kamu setelah ini.” Suaranya tegas, lalu ia berlalu tanpa menunggu respon dari Keira.

Tyas, teman Keira yang mendapatkan posisi sekretaris kedua, menyenggol lengan Keira dengan senyum penuh arti.

“Ciee… Pak Ketu mulai protektif nih ke Bu Sekre.” Ledek Tyas kepada Keira.

“Apaan ih!” Keira mendelik, dan Tyas hanya terkekeh kecil.

Keira sebagai sekretaris pada jajaran kepanitiaan, mendapatkan banyak sekali tugas dari Radit. Dia tidak bisa membantah apa yang tadi Radit katakan. Meski tak nyaman dengan perlakuan Radit, Keira tetap menerima kotak sandwich yang diberikan untuknya. Keira tahu, tak jauh dari tempatnya duduk, Rania sedang memperhatikannya. Terlihat ia menyusul langkah Radit saat Radit meninggalkan ruangan. Keira mencoba menekan rasa cemburu yang mulai merayap di dadanya ketika ia melihat Rania bersikap mencari perhatian Radit. Keira mencoba untuk tidak lagi mempedulikan apa yang dilakukan Rania. Keira sungguh tidak ingin mencari masalah dengan Rania.

“Ke kantin dulu, yuk! Gue juga laper nih!” ajak Tyas tak lama kemudian.

Keira pun mengiyakan ajakan Tyas. Tak lama kemudian, ponsel Keira berdering. Tertera nama Rania di layar. Dengan malas Keira pun menjawab panggilan dari Rania.

“Gue cuma kasih peringatan aja ke elo, jangan keegeran dan jangan coba-coba rebut perhatian Radit lagi, atau, lu bakal tau sendiri akibatnya!”

Keira mendengus kesal mendengar ancaman yang baru saja dilontarkan Rania.

Lihat selengkapnya