Namaku Veddira Winanditia, ayah dan bundaku sering memanggilku Ditia. Saat ini aku berusia 19 tahun. Namun aku sangat jarang menyentuh dunia luar. Sesekali aku keluar membeli bahan ctafting. Selebihnya hanya menatap dinding yang dibangun kedua orangtuaku.
Aku suka dengan dunia crafting aku banyak membuat kerajinan tangan yang aku jual secara online. Dan aku hanya menerima pesanan khusus yang hanya akan ada 1 item per design.
Hidup bukan berarti aku tak bahagia dengan apa yang mereka berikan. Aku bahagia tentu saja. bahagiakah aku? Entahlah, ketika hanya dinding dan atap putih berhiaskan lampu kristal yang bisa kulihat. Aku bahkan mungkin tak tau makna sebenarnya dari bahagia, kesepian dan sebagainya. Bagaimana aku bisa membedakan semua? Jika aku tak pernah merasakan perbedaan? Tapi, apapun itu aku bersyukur. Karena kedua orang tuaku yang selalu ada bersamaku.
Bukan tanpa alasan mereka tak mengijinkan aku menikmati dunia luar. Aku punya penyakit aneh, kondisi tubuh yang rapuh sehingga aku mudah sekali tumbang dan sakit. Aku tak ingat sebenarnya ... Kapan dan bagaimana awal mulanya. Hingga aku hanya berteman dengan dinding, atap, bulan dari balik jendela kamar, matahari panas yang masuk diantara celah kamar, rerumputan palsu buatan ayah di taman belakang dan jangan lupa orang yang selalu ada bersama ku Bi Ina yang selalu menemaniku dan memenuhinya semua yang aku inginkan.
Aku menghabiskan pendidikan 12 tahunku di rumah. Semua pelajaran tanpa terkecuali. Dan saat ini aku sudah lulus SMU. Terkadang ingin berlari keluar ketika aku mendengar tawa bahagia dari gadis lain yang berjalan di depan rumahku. Hanya saja, aku tak bisa melakukannya. Aku terlalu takut untuk melangkahkan kaki keluar. Jika ayah atau bunda tak menemani. Intinya mungkin aku anak manja. Mungkin itu yang akan mereka katakan tanpa menanyakan sebuah alasan.
Aku tak suka membaca, aku suka menulis dan bermain gitar juga bernyanyi walaupun dengan suara yang apa adanya. Tapi, ayah dan bunda selalu bersorak seolah suaraku adalah yang terbaik yang pernah mereka dengar. Ya, aku paham betul jika bagi orang tua anak mereka adalah yang terbaik.