Hari ini Sita kembali masuk kantor, kembali dengan rutinitas biasa yang ia lakukan. Tidak ada yang berubah, semenjak terakhir Sita tinggalkan sebentar. Sita mendapat kabar dari Sasa, kalau Dito juga sudah membereskan masalah yang ia perbuat. Hari ini, Sita tidak melihat sosok Dito sedari pagi. Sita bertanya ke Dewa, Sasa, dan Argi mereka juga belum melihat Dito.
Mas Wisnu menyuruh mereka untuk ke ruangan rapat, saat sebentar lagi memasuki jam makan siang, aneh. Bagi seorang seperti Mas Wisnu, jarang sekali mengumpulkan para divisi kreatif dan produksi saat akan memasuki jam makan siang, biasa ia tidak akan mendadak seperti saat ini.
"Maaf, menganggu rekan - rekan sekalian, mengingat sebentar lagi memasuki waktu makan siang Saya ingin menyampaikan hal penting ini,hari ini, rekan kita yang bernama Dito Prayoga"
Jantung Sita lalu berdegub dengan kencang, mendengar nama Dito yang baru saja di sebut oleh Mas Wisnu.
"Mulai hari ini, tidak bisa bergabung dengan kita lagi,Dito sudah menyampaikan hal ini dari beberapa hari yang lalu, dengan alasan yang saya tidak bisa jelaskan disini, untuk pengganti Dito, hari ini setelah jam makan siang dia datang,dan dia lumayan berpengalaman seperti Dito, di Agency tempat dia bekerja sebelumnya, untuk itu, saya harap kalian bisa bekerja sama dengan rekan kerja kita yang baru ini, dengan baik,sama seperti yang kalian lakukan ke Dito, sekian informasi yang saya sampaikan, terima kasih rekan - rekan"
Hal yang Sita lakukan ketika orang - orang meninggalkan ruangan ini ialah menelpon Dito. Namun sayang, dia tidak mengangkat telpon dari Sita. Akhirnya, Sita memutuskan untuk ke tempat mbak Clara untuk menanyakan soal Dito.
"Mbak, masa lu gak tau sih Dito kenapa sampe resign?" tanya Sita dengan heran ke mbak Clara.
"Sumpah deh, gue gak tau soal masalahnya Dito, gue cuman suruh nyari orang buat pengganti dia sama Mas Wisnu, selebihnya yang tau ya cuman Mas Wisnu" jelas Clara.
Akhirnya,Sita menanyakan hal ini ke Dewa, mustahil Dewa tidak mengetahui kenapa Dito sebenarnya. Dewa yang Sita lihat bersama Dito ke club waktu itu, pasti dia tahu kenapa Dito sampai ke club dan kini memutuskan resign secara tiba - tiba.
"Gue ga tau Sit, dia ga bilang apa - apa sama gue"
"Ga usah bohong deh,Wa,Gue tahu, kalo lu pernah ke club sama dia waktu itu, pas lu bilang mau jalan sama cewe lu ternyata lu pergi ke club kan sama Dito" emosi Sita sudah nggak bisa di bendung lagi, awalnya Sita nggak mau bahas soal ini, tapi Dewa seolah memancing emosinya dengan pura - pura lugu dan tidak mengetahui apa - apa prihal resignnya Dito