"Kayak biasa, ta?"
Sita sedang asik memainkan ponsel, dan beralih menatap Dito dari kejauhan yang tepat berdiri didepan etalase warteg mbak Intan, Sita menganggukkan kepala dengan pertanyaan Dito barusan, dia pasti sudah hafal dengan menu yang Sita biasa pesan. Sekilas, tubuh Dito dari belakang memang lumayan tinggi diantara orang - orang yang sedang antri untuk pesan makan. Sita menaruh dompet di meja tempat biasa Sita dan Dito makan. Suasana siang ini masih seperti biasa, ramai hiruk pikuk orang lalu lalang untuk makan siang. Tak lama, Dito datang membawa makanan dan minumannya dengan nampan yang dibawanya sangat hati-hati, karna ramainya warteg mbak Intan saat jam makan siang seperti saat ini, membuatnya khawatir ada orang seperti 2 hari yang lalu, menabrak dirinya dan membuat makanan dan minuman yang sudah kita pesan tumpah semua. Beruntung, orang yang menabrak langsung tanggung jawab dengan membelikan makanan yang baru dan meminta maaf karna asik dengan ponselnya.
"Keabisan lagi?"mengedarkan pandangan ke piring Dito yang tidak ada telur balado.
Sembari mengambil kerupuk di kaleng di atas meja, Dito mengerutkan alisnya dan sedikit memanyunkan bibirnya "Iya nih, kalah cepet, telurnya keburu abis sama antrian di depan gue persis"
Sita menyantap sayur sop berserta perkedel sesekali menatap Dito, yang akhir - akhir ini mata pandanya terlihat jelas, dia sangat lelah dengan deadline kantor dan beberapa hal yang harus direvisi. Sadar dirinya ditatap agak aneh, dia langsung mengambil ponselnya dan bercermin diponselnya "Gigi gue ada cabe ya?"
Sita tersenyum, melihat tingkah Dito yang tersenyum tipis ke arahnya "Nggak To, gue cuman liat mata lu ngantuk banget, deadline sampe jam berapa lu?"
Dito kini menyeruput es teh nya, sembari menyisihkan piring yang sudah kosong ke pinggir meja. "Gue udah 3 hari tidur jam 2 pagi Ta, ngerjain deadline yang gue kasih ke mas Wisnu tadi, yang buat meetingnya itu, mana yang harus di revisi banyak banget"
"Ooh yang itu, nanti pulang kantor langsung tidur deh lu, gue ngeri lu kebanyakan begadang jadi budak korporat, bisa tipes. Kerja kerja kerja tau tau tipes To" meledek Dito.
Sita melanjutkan perkataan gue dalam hati Lu kurang tidur gini aja masih keliatan menarik kok To, dimata gue
Dito sedikit tersenyum "Sial, eh katanya lu hari ini interview anak baru ya ?" Tanya Dito penasaran.
"Iya, gue disuruh mbak Clara, gara- gara mendadak mas Wisnu ngajak dia buat meeting"
Sita melanjutkan lagi "Karna yang lagi dibutuhin kan buat tim gue juga, kalo buat divisi lain, baru dia ga bisa asal kasih wewenang gitu aja"
Dito menggangukkan kepala dan mengambil beberapa keripik peyek yang ada di gantung di tembok meja, dan mengajak untuk balik ke kantor "Udah yuk bayar, gue mau ngopi di atas"ajak Dito .
"Nih buat lu, biar ga bau bawang mulut lu nanti hahaha" Dito memberi gue beberapa permen mint rasa buah, dari kantong saku celananya.