Sita mengenal Dito sudah lumayan lama sekitar 3 tahun, dan selama itu juga Sita menahan diri gue untuk nggak suka sama Dito, tapi nggak bisa. Banyak hal dari Dito yang membuat Sita nyaman Dito bisa di bilang senior Sita, tapi beda divisi tapi soal pekerjaan saling berkaitan satu sama lain Bedanya Dito di bagian produksi dan Sita di bagian creativenya . Sita sebagai senior art director satu divisi sama Dewa yang sebagai senior copy writter. Kalau Dito bagian produksi biasanya menangani bagian syuting ,photography dan lain-lainya dan sedangkan Sita, membuat desain kreatif pra dan pasca produksi.
Awal Sita mengenal Dito diwarteg mbak Intan ,waktu itu posisinya Sita akan mengikuti interview dengan mbak Clara, Karna dulu rumah Sita berada di Bekasi jadi Sita dateng agak lebih awal dari jadwal inteview, Sita di interview jam 2 dan dari bekasi ke Sudirman Thamrin lumayan jauh jadi Sita memutuskan berangkat awal dan nggak sempat makan dari rumah, dan Sita memutuskan mencari warteg. Ternyata Sita sampai pada pukul 1 dan masih ada waktu sejam, dan akhirnya Sita memutuskan mencari warteg demi mengisi perutnya yang sudah kroncongan sedari tadi.
Sita duduk di meja tempat ia dan Dito sekarang sering makan saat di warteg mbak Intan, Dito yang terlebih dulu menyapa Sita, karna waktu itu dia nggak dapat tempat buat makan, ia memutuskan untuk menanyakan bangku kosong tepat di depan Sita duduk.
"Gue boleh duduk disini? Gue nggak kebagian tempat lagi" Dito menghampiri Sita yang sedang menyantap soto ayam beserta nasinya.
"Boleh kok boleh, gue juga nggak lagi nunggu temen"
Sita melirik ke piring orang asing yang berada didepannya kini, melihat dia dengan lahap menyantap makanannya yang berupa telur balado di tambah pepes tahu dan tumis kangkung.
Selesai dia makan dia nawarin permen ke Sita
"Mau permen nggak ?"
Sambil menyodorkan permen mint rasa buah cherry ke Sita. Tanpa ada pikirian negatif sedikitpun, Sita mengambil permen itu.
"Makasih" timpal Sita
"Gue juga makasih udah di kasih tempat buat makan hehe" balasnya
"Yaelah, ini kan tempat bebas kali " sahut Sita
"Oh ya , lu mau interview ya ?" Tanyanya
"Kok tau?" Sita berlaga sedikit heran
"Iya , gue nggak pernah ngeliat lu sekitar sini dan lu bawa - bawa file map gitu"jawab Dito sambil melihat ke arah file map yang berisi cv
"Iya, gue mau interview dikantor itu" Sita sambil menunjuk ke gedung berlantai 10 yang nggak jauh dari warteg
"Ketemu Clara?" Tanyanya lagi
"Iya, kenapa emangnya? Lu kerja disana ya? " kini Sita yang balik bertanya
"Iya, gue kerja disana, nggak apa - apa kok, cuman nanya aja" Balasnya.
Ada jeda sebentar, sebelum akhirnya kita sadar bahwa sedari tadi kita belum menanyakan nama satu sama lain. Akhirnya, Dito yang berinisiatif untuk menyebutkan nama "Oh ya, nama gue Dito Prayoga" Dito mengulurkan tangannya untuk bersalaman dengan senyuman hangat, memperlihatkan deretan gigi yang terawat dan rapi membuat senyumnya terlihat begitu manis dan menawan.
Sita membalas uluran tangannya "Gue Ayusita, gue panggil lu Dipra dong?"