Pagi - pagi Sita sudah mendapat kabar kalau kanidat yang sudah disetujui oleh mas Wisnu memutuskan untuk tidak jadi kerja di kantor Sita,alasannya tidak diketahui secara pasti pasti, Sita mendapat kabar ini dari mbak Clara langsung. Agak sedikit kecewa dihati Sita, karna ia harus merelakan untuk lembur lagi hari ini
"Ketemu Dito ga Wa ?" Tanya Sita ke Dewa yang baru saja datang, dengan membawa bubur ayam
Dia menoleh ke arah Sita sembari melihat jam di ponselnya "masih pagi"
Sita hanya nyengir ke arah Dewa dan pergi ke ruangan Dito Sita tidak mendapati Dito diruangannya, Sita berfikir mungkin masih terlalu pagi dirinya mencari sosok Dito dan Dito mungkin masih di jalan menuju ke sini
"Ta, video buat pak Ardi udah di acc mas Wisnu?" Tanya Evan yang juga sedang berada di divisi produksi
"Nanti siang,baru mau dikasih sama Dito" balas Sita
Sita berlalu ke meja kerjanya dan melanjutkan pekerjaannya kembali. Tak lama, Sita mendapat kabar bahwa Dito sakit dan tidak bisa masuk ke kantor, Sita memastikan dengan mencoba whattsapp Dito
Dipra
Dito, lu sakit apa ?
Gerd lu kambuh lagi ya?
Tak ada balasan dari Dito, Sita sempat cemas dengan kondisi Dito kini, Sita menjadi nggak fokus dengan kerjaannya,Sita khawatir Dito sendirian di rumahnya. Sita juga nggak mungkin ijin untuk menemuinya karna kerjaan Sita banyak dan nggak ada yang membantu,akhirnya Sita memutuskan untuk pergi ke ruangan yang kosong untuk menelpon Dito, memastikan dia baik - baik saja
Ternyata, tak lama dia menjawab telpon Sita
"To, are you fine ? " tanya Sita dengan nada dan raut wajah yang cemas
"I'm fine beb, udah jangan panik gue udah minum obat kok" jawab Dito yang suaranya pelan,namun masih bisa meledek Sita
Mendengar perkataan Dito barusan membuat Sita merinding geli dengan suara Dito yang nadanya sedikit dibuat - buat alay"Apaan si lu To, geli bego" sanggah Sita yang berupaya untuk nggak baper dengan panggilan Dito barusan
"Yaudah, nanti gue kerumah elu ya, kalo lemburnya gak sampai malem banget"pinta Sita ke Dito
"Gausa,nanti lu kecapean malah sakit juga" tolak Dito dengan nada yang halus
"Nggak papa To, namanya umur, nggak ada yang tau To" ledek Sita
"Sialan" umpat Dito terkekeh sambil terbatuk - batuk, Sita yang mendengarnya jadi makin nggak tega dengan kondisi Dito, Sita pun segera mengakhiri obrolan dan melanjutkan pekerjaanya lagi