Dito nampaknya sudah pulih dari sakit demamnya, karena pagi ini Sita sudah melihat dia diruangan kerjanya. Sita sengaja tidak membahas soal siapa cewe yang berada dengan dia saat itu, Sita hanya membahas soal yang penting - penting dan itu berhubungan dengan kerjaan. Selebihnya,Sita menjadi tibak banyak bicara dengan Dito
Sasa yang pertama kali melihat Dito dan langsung bertanya dengan selidik, rasa penasarannya tidak bisa di bendung.
"Dito cakep juga,dah punya cewe belom ya?"tanya Sasa sembari membetulkan rambutnya di kaca meja kerjanya. Sebelumnya,Dito datang ke meja Sita memberikan beberapa berkas dan berkenalan ke Sasa. Tanpa disangka ternyata Sasa langsung terpesona melihat Dito yang kali ini memakai turtle neck, dengan bawahan celana bahan panjang di padupadankan dengan sneakers Vans
"Ngapain lu nanya - nanya gitu?" tanya Sita balik dengan raut wajah yang heran
"Biasa aja kali, heran banget kayaknya,apa jangan jangan..." Sasa mulai menduga duga sambil menyipitkan matanya ke arah Sita dan mengangguk -anggukan kepala, seolah sudah tahu apa yang ada dibenak Sita .
"Nanti aja bahasnya"Sita mengisyaratkan ke Sasa karna nggak enak,karna ada Argi yang posisi meja kerjanya, tepat di depan Sita dan yang hanya dibatasi sekat yang pendek
Sasa menganggukan kepala, mengerti dan melanjutkan pekerjaannya
Siang ini, Sita berupaya untuk menghindari Dito dengan turun bersama Sasa dan memilih membungkus makanan dan makan di pantry co- working space.
"Oh jadi itu toh yang buat lu menghindar" Sasa mengganguk mendengar penjelasan Sita tentang sosok Dito, kecurigaan Sasa terhadap Sita yang suka sama Dito, katanya dilihat dari cara Sita melihat Dito. Padahal Sita sendiri sudah sebisa mungkin menatap Dito layaknya menatap teman kantor yang lain, tetap saja Sasa sama seperti Dewa bisa dengan mudah menebak. Mungkin Dewa dan Sasa merupakan seorang pakar telepati perasaan melalui mata
"Gue harus gimana ya?" tanya Sita yang kini menatap ke arah kopinya yang tinggal setengah gelas dan beralih ke wajah Sasa.
"Lu harus pastiin dulu cewek itu siapa, jaga jarak sih perlu,biar lu ga makin sakit hati, kalau ternyata cewek itu, ceweknya Dito terus lu gimana?" Sasa balik bertanya ke Sita
"Ya gak tau juga sih, galau pasti tapi mungkin gue bakal resign" ucap Sita dengan asal