Pagi ini, Dewa dan Argi belum terlihat di kantor, kesempatan Sita dan Sasa buat bahas kejadian semalam .
"Bajingan juga Dito" sahut Sasa melihat foto -foto yang semalam sempat Sita ambil, terlihat Dito merangkul pinggul cewek tersebut sambil memegang Wiski.
Dan Sita juga memperlihatkan foto - foto Dewa dengan perempuan selingkuhannya,Sasa nampaknya tidak kaget melihat hal ini dengan wajah yang terlihat biasa saja.
"Ah,dari awal gue firasat ke nih cowo emang gak bener" timpal Sasa.
"Ta , waktu itu lu ke rumah gue ya pas gue sakit?" Tanya Dito .
Tiba -tiba Dito datang ke meja Sita, Sasa yang melihat dari kejauhan Dito akan ke meja kerja Sita berusaha menyenggol kaki Sita yang masih memperhatikan foto - foto semalam. Sesaat,Sita menutup layar ponselnya dan mendapati Dito yang sudah berdiri di meja Argi dan menghadap ke arah Sita
Sita langsung sedikit malas untuk mengobrol dengan Dito lantaran mengingat kejadian waktu itu dan semalam terjadi
Sita hanya menjawab singkat "Iya" sambil merapihkan meja Sita yang tidak berantakan hanya untuk mengalihkan pandangannya supaya tidak melihat wajah Dito, Dito kemudian berjalan menghampiri Sita dengan memutari skat meja dan kini berdiri di samping Sita. Sasa melirik sedikit sambil lanjut make up di meja kerjanya. Dito kemudian menarik kursi Dewa yang berada di samping kanan Sita dan duduk menatap ke arah Sita. Dan Sita masih berpura -pura sibuk dengan berkas - berkas dan komputernya.
"Sorry ya,waktu itu gue ga tau lu dateng" Sita hanya menganggukkan kepala dan tidak berkata apapun.
"Nanti bareng ya,kalo mau ke warung mbak Intan" kini Dito beranjak bangun dari bangkunya,tatapannya masih ke arah Sita namun Sita tanpa sedikitpun menatap ke arah dia "Iya,kalo ga lupa" jawab Sita dengan singkat. Dito pergi di barengi dengan datangnya Dewa dengan muka masih terlihat mengantuk,Sita menegor seolah- olah tidak mengetahui kejadian semalam "Kusut amat muka lu,kayak belom mandi" Dewa menoleh sesaat, sambil kembali menyalakan komputernya "Kesiangan ga sempet mandi"Sita hanya menatap rada jijik ke arah Dewa dengan memberi jarak kursinya dengan Dewa .
Hari ini ada meeting untuk iklan untuk sebuah perusahaan mobil, klien yang kali ini minta cukup ribet ditambah Mas wisnu bilang , klien ini teman dekat mas Wisnu.Siang ini setelah makan siang tim Dito harus sudah memulai proses syuting. Selama meeting, Dito selalu memperhatikan Sita, bukan merasa geer, tapi Sita memang merasa Dito seperti sadar kalau Sita sudah mulai menjaga jarak dengan dia. Sampai tiba jam makan siang, dia menghampiri ke meja Sita untuk mengajak ke warteg mbak Intan, kali ini cuman Sita yang berada di meja Dewa tidur di gudang, Argi dan Sasa pergi kebawah duluan. Dito mengambil kursi dan duduk di meja Dewa yang kini Dito menatap Sita dengan dalam setelah ajakannya ditolak mentah -mentah oleh Sita.
"Gue ada salah sama lu ya Ta?" Tanya Dito.