Sita dan Dito kembali dalam meeting untuk video iklan mobil yang kemarin sudah melakukan syuting,Sita sering mengalihkan pandangan untuk tidak menatap Dito,ditambah Sita sudah muak dan kecewa melihat kelakuan Dito dan Dewa sewaktu di club Bar.
Selesai meeting,Dito menghampiri Sita yang sedang berjalan menuju ke ruangannya, dia menunjukkan tiket konser musik band Mocca yang akan berlangsung weekend ini, yang merupakan band favorit Sita sejak SMA.
"Liat nanti aja To,ga janji gue bisa apa nggak"
"Yaah... udah terlajur pesen 2 tiket, lu harus ikut ya please" Dito memohon.
"Haha diusahain" balas Sita masih berpura - pura sok asik
Istirahat kali ini,Sita tidak bisa untuk menghindar dari Dito,dia memaksa untuk ke warteg mbak Intan, walaupun Sita sudah beralasan bahwa dia banyak kerjaan Dito malah semakin menjadi "Gue juga banyak kerjaan, tapi gue perlu makan,lu juga Ta"
Kali ini, Sita makan dengan tidak banyak berbicara seperti biasa,Sita lebih banyak memainkan ponselnya dibanding harus berbicara, Sasa dan Argi yang juga ikut ke warteg mbak Intan, juga asik mengobrol berdua.
Valdo mengirimi Sita sebuah gambar tiket konser Mocca yang tadi Dito juga perlihatkan ke Sita, Valdo mengajak Sita untuk nonton konser ini. Karna dia juga suka band Mocca sejak SMA sama seperti Sita. Sita belum juga mengiyakan ajakan Valdo, dan Sita mau minta pendapat Sasa terlebih dahulu .
Sita lebih banyak diam hari ini, mungkin karna akhir - akhir ini musim tidak menentu, buat Sita menjadi nggak enak badan, ditambah dengan kerjaan yang membuat Sita semakin stres.
"Lu sakit Ta?" Dito mendapati Sita yang sedang memijat kepala sedari tadi.
"Nggak,cuman puyeng aja"
Dito kemudian membeli tolak angin di samping warteg mbak Intan, dan memberikan ke Sita, Sita tidak bisa menolak karna Dito memaksanya untuk minum,ditambah Sasa dan Argi yang juga menyuruh Sita untuk minum.
Di sela - sela Sita bekerja,kepalanya sudah benar - benar terasa sakit sekali,rasanya ingin muntah,Sita pun pergi ke toilet dan tiba - tiba suasana di sekitar berubah menjadi gelap,belum sempat Sita menuju ke toilet,Sita hilang keseimbangan,dan kepala Sita membentur meja kerja seorang bagian keuangan.
Sita terbangun dari pingsannya dengan tangan diinfus ketika tiba -tiba Valdo ada di sampingnya di temani oleh Dito yang juga ada di sofa.Sita menatap ke sekeliling,Sita melihat pergelangan tangannya yang diinfus, juga di sertai bau khas rumah sakit. Sita melihat mereka berdua tersenyum ke arah Sita yang masih terbaring lemas di ranjang kasur.
"Akhirnya bangun" ujar Valdo.
"Sasa mana?" Tanya Sita mendapati Sasa yang tidak ada.