Paijo adalah anak seorang petani sekaligus tokoh masyarakat di desa kecil didekat sungai brantas.
Sewaktu ia kecil, bapaknya suka menawarinya untuk pergi ke kota santri, bahkan bapaknya itu sangat ingin menjadikan anak-anknya menjadi orang yang tidak hanya cerdas dalam menjalani kehidupan didunia, akan tetapi juga cerdas dalam berhubungan dengan TuhanNya, setidaknya si paijo dapat mengajar atau membenarkan cara berAgama orang-orang kampung sini, "begitu ucapan bapaknya kepada teman-teman akrabnya".
Akan tetapi si paijo itu sukanya bermain sepak bola, ia ingin sekali menjadi pemain sepak bola yang mampu mengharumkan; "setidaknya nama desa atau kota kelahirannya", begitu ucapan paijo kepada teman-teman bermainnya.
Saat ia beranjak remaja, bapaknya ingin si paijo dapat kuliah sambil menimba ilmu di sebuah kota santri yang di inginkan bapaknya itu; "si paijo ini kalau tidak saya bawa kesana nanti pergaulannya akan semakin tidak jelas dan saya tidak akan sanggup untuk mengingatkannya lagi", begitu gumaman bapaknya yang memikirkan paijo.