DEKUT MERPATI PEMURUNG--The Mourning Dove Calling

Hans Wysiwyg
Chapter #7

Chapter #7 Kabar Cormoran?- THE MOURNING DOVE CALLING

Hari itu seharusnya berjalan seperti biasa. Mary sedang mengajar di taman kanak-kanak tempatnya bekerja. Anak-anak bermain ceria di halaman, sementara ia membantu seorang bocah kecil menyelesaikan gambar pelangi di lembar mewarnai.

“Mrs Mary, lihat! Ini pelangi saya!” seru Bryan—muridnya, bocah berusia 6 tahun itu dengan antusias, menunjuk warna-warna cerah yang hampir memenuhi kertas.

“Bagus sekali, Bryan. Coba tambahkan sedikit warna biru di sini, ya,” balas Mary dengan senyum lembut.

Tiba-tiba ponsel di sakunya bergetar. Awalnya, ia tak berniat memeriksa, tetapi panggilan itu datang bertubi-tubi. “Maaf, anak-anak, izin sebentar,” katanya sebelum masuk ke ruang guru.

Ketika ia melihat layar, nama rekan Cormoran muncul. Ia menjawab dengan sedikit heran, “Halo, ini Mary. Ada apa, Dr. Singh?”

Suara berat di seberang sana terdengar lirih dan patah-patah, seakan menahan sesuatu yang sulit diucapkan. “Mary, saya ... saya ingin menyampaikan kabar yang sangat buruk.”

“Buruk?” Mary merasa napasnya tertahan. Ia memegang erat meja di depannya.

“Cormoran ... dia mengalami kecelakaan saat pendakian penelitian kemarin. Kami baru saja menerima kabar dari tim SAR. Mereka tidak bisa menemukan tanda-tanda kehidupan.”

Kalimat terakhir menghantam Mary seperti badai. Ponsel hampir terlepas dari tangannya. Tidak ... tidak mungkin. Suamiku adalah pendaki yang handal. Dia tahu cara bertahan! Mungkin ini salah paham, kan?”

Mary, kami juga berharap ada keajaiban, tapi ...” suara Dr. Singh bergetar, tim SAR menemukan perlengkapan Cormoran dan ... dan jejak longsoran besar. Mary, kami sangat menyesal.”

Dunia seakan runtuh. Mary terjatuh di kursi, air mata mulai mengalir tanpa kendali. “Tidak ... Cormoran ... jangan sekarang ....”

Tiba-tiba Mary teringat dekut burung kukuk yang aneh belakangan ini. Apa memang benar itu pertanda buruk?"

Lihat selengkapnya