Cormoran menarik tuas disisi bawah selimut gelembung penyelamat-bubble shelter membuat gerlembung itu kehilangan udara hanya dalam hitungan menit dengan cepat. Melipatnya dan memasukkanya ke dalam rangsel pendaki-tas carrier yang dirancang khusus untuk mendaki gunung atau trekking. Berukuran besar, dilengkapi sabuk pinggang dan tali bahu yang ergonomis. Dengan banyak kompartemen, sistem ventilasi punggung, tali tambahan, dan rain cover yang bisa menahannya dari serangan hujan. Saat ini, alat itu menjadi satu-satunya yang bisa membantunya tetap bertahan dalam suhu udara dingin yang ekstrim di kaki Gunung Suci Kailash menjadi pengganti tenda. Cormoran juga sudah menyiapkan ransum dalam bubble shelter.
Sebuah keuntungan baginya karena longsoran salju melontarkannya ke bagian utara yang jarang dikunjungi orang apalagi para pendaki, kecuali para peziarah yang melakukan parikrama-ritual berkeliling gunung karena dianggap sakral sebagai tempat tinggal dewa. Banyak orang percaya mendekati atau mencoba mendaki bagian-bagian tertentu dari gunung dianggap tindakan tidak pantas, bahkan berbahaya secara spiritual. Letaknya juga lebih terpencil dan lebih sulit dijangkau karena medan yang lebih keras dan jaraknya yang jauh dari jalur pendakian utama.